PEMIMPIN YANG DIURAPI DAN YANG BERDAMPAK
1 Korintus 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
Pemimpin
yang diurapi adalah pemimpin yang hidup di bawah pimpinan Roh Kudus dan
bergantung sepenuh kepada Roh Kudus. 1 Korintus 11:1, pemimpin adalah
orang yang memiliki pengikut. Pengikut ditulis dalam bahasa Yunani
μιμηται yang artinya meniru, menjadi teladan, menjadi model. Pemimpin
adalah seorang penuntun, yang dapat menggerakkan orang lain melalui
pengaruhnya. Pemimpin yang hidup di dalam pengurapan Roh Kudus, dapat
ditiru, dapat menjadi teladan, dapat menjadi contoh model, dapat memberi
pengaruh kepada orang lain untuk dapat membawa pada tujuan yaitu
kehidupan rohani yang sempurna seperti Tuhan Yesus Kristus.
Yeremia 12:16 – Hidup umat Allah berdampak, mereka yang mau belajar
dari cara hidup umat Allah, dampaknya bagi mereka yaitu mereka akan
dibangun oleh Tuhan. Belajar cara hidup ditulis dalam bahasa Ibrani
YILMEDU ET DARKE AMMI = mempelajari atau belajar dari perjalanan umatKu.
Perjalanan hidup umat Allah menjadi kelas kehidupan bagi orang lain dan
orang lain terberkati dan diberkati oleh Allah karena belajar dari
perjalanan hidup umat Allah.
Ciri-ciri Pemimpin Yang Memiliki Pengurapan Allah
Seorang
pemimpin harus memiliki orientasi hidup yang berkenan kepada Allah.
Beberapa criteria yang perlu diperhatikan bagi seorang pemimpin yang
hidup di dalam pengurapan Roh Kudus, diantaranya adalah:
1. Memiliki Kedewasaan Rohani Yang Mapan
Efesus 4:13 – kedewasaan ditulis dalam bahasa Yunani ανδρα τέλειον,
manusia dewasa, lengkap dan sempurna. Kedewasaan rohani yang mapan
berarti: memiliki pertumbuhan rohani yang baik dan ada perubahan hidup
2 Korintus 3:17-18. Kedewasaan berarti memiliki pemahaman yang benar
tentang Yesus secara pribadi, dan kedewasaan adalah sasaran hidup yang
sifatnya dinamis. Dengan fokus kepada Tuhan Yesus Kristus sendiri.
Kedewasaan akan terefleksi dalam hubungannya dengan sesama dan Tuhan.
Pemimpin yang memiliki kedewasaan rohani ciri-cirinya:
A. Memikirkan orang lain dan tidak keakuan
Pemimpin lebih banyak memikirkan orang lain daripada kepentingan
pribadinya. Berpikir baik tentang orang lain. Kedewasaan rohani
berarti tidak memilkirkan kepentingan diri sendiri, tidak egois
tetapi memikirkan bagaimana dia dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Rasul Paulus selalu berkata, “Bukan aku tetapi kasih karunia Allah.”
1 Korintus 15:10 Itulah bentuk kedewasaannya. Keakuan musuh
pertumbuhan rohani. Keakuan tanda tidak dewasa.
Ciri-ciri manusia yang hidup dalam keakuan:
1. Keakuan hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri.
Yehezkiel 13:18; Roma 2:8; 2 Timotius 3:2a; Filipi 2:3-4.
2. Keakuan selalu ingin menonjol. Galatia 6:12-13; Yohanes 9.
3. Keakuan ingin pujian. Yeremia 49:4; 1 Tesalonika 2:6; Yesaya 10:15
4. Keakuan selalu berusaha membenarkan diri sendiri. Lukas 16:14-15
5. Keakuan perlu dihancurkan agar mencapai pertumbuhan dan
kedewasaan rohani:
a. Keakuan harus semakin kecil – Yohanes 3:30; 2 Korintus 4:5
b. Keakuan harus disalibkan – Matius 16:24; Galatia 5:24
c. Keakuan harus ditolak – Galatia 2:20
d. Keakuan harus dimatikan – Yohanes 12:24-26
B. Mampu mengendalikan emosi
Memiliki kesehatan mental dan tidak mudah terpancing sehingga dapat
mengendalikan emosinya dalam segala situasi. Amsal 16:32, 14:27 dapat
menguasai diri dan tidak membiarkan dirinya dikendalikan oleh emosi.
1 Petrus 4:7 – dapat menguasai diri supaya dapat menjaga hubungan yang
baik dengan Tuhan melalui doa. Memiliki kewaspadaan untuk dapat
mengendalikan emosi supaya tidak terganggu oleh kekacauan di
sekitar dirinya.
C. Memiliki komitmen yang teruji
Seorang pemimpin memiliki semangat kerja yang tinggi dan bergairah
bila didasarkan pada komitmen yang teruji.
1. Menghargai pertumbuhan yang kokoh dan terus menerus secara konsisten
tanpa menempuh jalan pintas – Kisah 2:47
2. Memiliki komotmen terhadap pertumbuhan jumlah sambil menjaga
pertumbuhan rohani dan kesatuan – Kisah 9:31
3. Memiliki tujuan agar jemaat menjadi mandiri dan dewasa – Kolose 1:28
4. Menghindari pola pelayanan yang bertahan tetap tanpa ada pembaharuan
dan kemajuan – 1 Timotius 4:14-15
5. Memandang jemaat sebagai mahkota, kemuliaan dan sukacita –
1 Tesalonika 2:19-20
D. Mampu melepaskan hak
Tidak memikirkan hak tetapi memikirkan tanggung jawabnya sebagai seorang
pemimpin. Pemimpin harus lebih bertanggung jawab daripada menuntuk haknya.
Filipi 2:5-7a siap menerima perlakuan yang tidak baik, dan tidak menuntut
haknya untuk diperlakukan dengan baik dan hormat. Seseorang dapat
melepaskan hak, bila hidupnya didasarkan pada Kristus.
1. Harga dirinya Yesus – Filipi 3:8
2. Sentralitas dirinya Yesus – Roma 11:36
3. Tujuan hidupnya Yesus – Filipi 1:21-22; 2 Korintus 5:15
4. Gaya Hidupnya Yesus – Filipi 1:27
5. Arti hidupnya Yesus – Yohanes 15:4
2. Memiliki Karakter Kristus
Yohanes 3:3-5 – Pemimpin yang hidup di dalam urapan Roh Kudus berarti
sudah mengalami pembaharuan dan lahir baru sehingga berpikir dan bertindak
didasarkan pada karakter yang sudah mengalami pembaharuan yaitu karakter
Kristus. Karakter dan charisma harus berjalan seimbang. Menjadi serupa
dengan Kristus berarti memiliki karakter seperti Kristus. Yeremia 13:23
keserupaan dengan Kristus tidak dihasilkan melalui tindakan meniru, hanya
pekerjaan Roh Kudus yang akan dapat mengubah karakter seseorang. Pemimpin
yang berkarakter Kristus akan dapat membawa kemajuan.
Kehidupan tanpa karakter Kristus
1. Pelayanan tanpa karakter tidak berkenan – Matius 23:1-3; Roma 10:1-4
2. Kharisma tanpa karakter tidak berguna – 1 Korintus 13:1-3
3. Hikmat kepandaian tanpa karakter tidak berhasil – Yehezkiel 28:3-7
4. Pemberian/pengorbanan tanpa karakter adalah sia-sia – Amos 5:22-23
3. Mampu Menjadi Teladan
1 Korintus 4:16; Ibrani 13:7 – Pemimpin menjadi model atau contoh yang dapat
menjadi teladan bagi para pengikutnya. Seorang pemimpin harus memiliki norma
tingkah laku yang baik. Menjadi teladanpola hidup Kristen yang bertumbuh secara
konsisten seperti terdapat dalam 1 Timotius 3:1-13.
a. Menjadi teladan dalam kehidupan iman, waktu baik dan tidak baik.
1 Tesalonika 1:6-8 – dalam penindasan yang berat ditulis dalam bahasa Yunani
έν θλίψει πολλη – en thlipsei polle artinya di dalam kesengsaraan dan godaan,
tindasan, tekanan, aniaya, penderitaan, kesusahan dan kemalangan yang
banyak/berat. Dalam ondisi hidup yang tidak baik tetap dapat menjadi teladan.
b. Menjadi teladan dalam hubungan dengan orang lain, sopan santun berbicara dan
bertingkah laku – 2 Timotius 3:10-11
c. Menjadi teladan dalam hal bekerja – 1 Korintus 15:10
d. Menjadi teladan dalam penampilan lahiriah: kerapian, berpakaian, rambut.
Seorang pemimpin harus dapat menata dirinya supaya kewibawaan tidak direndahkan.
Dan jangan menjadi syak bagi orang lain – 1 Petrus 3:3-4
e. Jangan menjadi syak bagi orang lain – 1 Korintus 10:32-33. Jangan menimbulkan
syak ditulis dalam bahasa Yunani – άπρόσκοποι artinya tidak membuat marah, tidak
menimbulkan syak.
Akibat Menjadi syak
1. Nama Allah dan ajaranNya dihujat – 1 Timotius 6:1
2. Menguatkan orang lain berdosa dan menjerumuskan untuk binasa –
1 Korintus 8:9-13
3. Memberi contoh berbuat salah – Yehezkiel 44:12
4. Memiliki Visi Misi Yang Jelas dan Bukan Ambisi
Markus 1:14-15 Yesus contoh seorang pemimpin yang memiliki visi dan misi tentang
Kerajaan Sorga yang jelas. Bila memimpin tanpa visi dan misi yang jelas bagaikan
perahu tanpa layar. Memiliki visi berarti memiliki kesadaran pribadi bahwa dirinya
diutus Allah untuk memimpin dan membawa orang lain menjadi murid-murid Kristus.
Seorang pemimpin dapat mengkomunikasikan visi dari Tuhan kepada para pengikutnya.
Seorang pemimpin dapat bekerja keras merealisasikan visi tersebut. Pemimpin yang
memiliki visi akan lebih efektif dan fokus untuk maju mencapai tujuan dengan
berpedoman kepada visi, tidak dibelokkan arah gerak kepemimpinannya.
1. Memiliki pandangan masa depan, melihat ke depan kepada tuaian – Yohanes 4:35;
Matius 9:37-38
2. Memiliki kemampuan untuk menyampaikan visi dan misi – Markus 10:45
3. Mampu menarik orang lain kepada visi dan misi – Lukas 5:10-11
4. Mampu menghadapi tantangan, tantangan dinilai sebagai suatu kesempatan dan
bukan halangan – Filipi 1:12-14
5. Tidak membatasi kuasa Allah – 2 Raja-raja 13:15-19
6. Meyakini Allah mampu melakukan hal-hal yang terlebih besar – Efesus 3:20
7. Menggunakan proses perencanaan yang strategis – Amsal 24:6a
5. Memiliki Kerelaan Untuk Berkorban
Filipi 2:25-30 – Sebagai seorang pemimpin harus rela berkorban bahkan mengorbankan
kepentingan pribadi dan kepentingan orang yang dipimpinnya lebih utama. Berkorban
secara pribadi. Gaya hidup pemimpin adalah memberi. Pemimpin yang hidup dalam
urapan Roh Kudus akan menemukan kebahagiaan dalam memberi atau berkorban.
Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan pengorbanan. Gagalnya seorang pemimpin
ketika tidak memiliki keberanian dan kerelaan untuk berkorban.
6. Mengupayakan Terobosan Untuk Meraih Kemenangan
Markus 2:3-5 – Terobosan adalah mengambil inisiatif, atau mengupaykan langkah-
langkah yang dapat menerobos suatu kebuntuan. Seorang pemimpin harus memiliki
intensitas yang kuat terutama dalam hal inisiatif-inisiatif untuk bertindak menghadapi
tantangan dan rintangan. Setiap tantangan dihadapi dengan kekuatan Roh Kudus,
dan oleh pertolongan Roh Kudus ada terobosan-terobosan yang membuahkan
kemenangan. Kemenangan didahului oleh terobosan-terobosan.
1. Tidak pernah menyerah kepada kegagalan. Menolak keputusasaan, senantiasa
waspada terhadap pesimisme, sebagai gantinya mengingat janji-janji Allah. Bangkit
kembali setelah mengalami kekalahan dan kegagalan dan dapat memecahkan
masalah dengan baik – Mikha 7:8.
2. Tidak takut dengan ancaman – Kisah 20:22-24.
3. Siap menghadapi perubahan untuk menang – Kisah 10:9-16,34; 11:1-10,18.
4. Menyesuaikan metode dalam situasi khusus – 1 Korintus 9:19-23.
7. Mampu Tampil Beda
Roma 12:2 – hidup bersama tetapi beda. Serupa ditulis dalam bahasa Yunani
συσχηματίζεσθε yang artinya menyesuaikan diri, mencocokkan diri, membentuk karakter,
berpedoman, sejenis. Pemimpin yang di dalam urapan Allah tidak berpedoman dengan
dunia dan tidak menyesuaikan diri dengan dunia. Cara untuk dapat tampil beda:
1. Tidak mau dibujuk untuk berdosa – Amsal 1:10, 15-16; 2 Korintus 4:2;
Kejadian 39:11-12.
2. Tidak mengikuti kebiasaan kafir – Yeremia 10:2; Daniel 1:8
3. Tidak takut menderita demi tampil beda – 2 Petrus 2:7-8
4. Tampil beda sesuai dengan Firman Allah – 1 Yohanes 3:10
8. Memiliki Kekuatan Berdoa dan Menggerakkan Tim Pendoa
Memiliki hubungan kerjasama dengan orang-orang yang memiliki hati yang berdoa.
Memberikan pokok-pokok doa kepada tim pendoa. Mendoakan dengan setia lahan
pelayanan pekerjaan Tuhan.
1. Bergumul dalam doa untuk penginjilan – Kolose 4:3
2. Bergumul untuk keteguhan dan kedewasaan umat – Kolose 4:12
3. Bergumul dalam doa untuk memiliki keberanian menyampaikan Firman Allah –
Kisah 4:31
(Disampaikan oleh Pdt. Rachel Supeno, MTh pada Seminar PELWAP se-DKI di GPdI Jemaat Ketapang Jakarta)
PELAYANAN DARI PEMIMPIN YANG DIURAPI
Pemimpin
dapat mempengaruhi karena mempunyai kekuatan Roh Kudus untuk
mempengaruhi orang lain datang kepada Tuhan Yesus Kristus. Dapat memberi
motivasi kepada pengikutnya untuk dapat bertumbuh di dalam Kristus dan
melayani Kristus.
A. Pelayanan Kepada Orang-orang Yang Belum
Percaya Yesus.
Kisah Para Rasul 1:8 – Pemimpin yang dalam
pengurapan Roh kudus akan dapat menjadi
saksi saksi Kristus. Memberitakan Injil di dalam
kekuatan kuasa Roh Kudus agar manusia menjadi
percaya kepada Yesus sebagai juruselamatnya. Memimpin orang-orang yang
belum percaya Yesus untuk menjadi percaya dan menjadi murid-murid Yesus.
Matius 28:19-20 – Mengobarkan semangat Amanat Agung untuk menjangkau lingkungan
yang terdekat dalam gerakan pelipatgandaan jemaat yang mengarah kepada
pertumbuhan Gereja lokal. Pemimpin yang memiliki pengurapan Roh Kudus
memiliki semangat menjangkau dunia dengan Injil Yesus Kristus. Pemimpin
yang dapat menunjukkan kasih dan kuasa Yesus kepada orang-orang yang belum
percaya Yesus. Dengan mendemonstrasikan kasih dan kuasa Yesus, banyak
orang menjadi percaya dan mengikut Yesus. Kuasa Yesus dapat membebaskan
manusia dari ikatan dosa sehingga mereka memiliki kemerdekaan dalam Kristus.
Cara Memimpin Orang Lain Untuk Datang Dan Menerima Yesus Sebagai Tuhan Dan Juruselamat:
1. Menjalin hubungan dengan orang-orang yang belum percaya Yesus.
Berkomunikasi dengan mereka dalam cara yang dapat dipahami oleh
mereka - Kisah Para Rasul 17:23.
2. Memahami pola pikir orang-orang yang menjadi sasaran pelayanan,
berusahalah memahami pengalaman hidup orang yang menjadi sasaran
penginjilan kita - 1 Korintus 9:19-23.
3. Memiliki belas kasihan kepada orang yang tertindas - Matius 9:36.
4. Mengutamakan menjangkau jiwa-jiwa yang belum diselamatkan -
Kisah Para Rasul 13:47; Lukas 5:32.
5. Mementingkan kesaksian orang-orang yang percaya Yesus - 2 Timotius 1:8.
6. Mengatasi halangan-halangan yang muncul - 2 Timotius 2:9.
7. Membangun jaringan kerja dengan kelompok-kelompok orang yang sehati
dan sepikir untuk melipatgandakan jemaat - Filipi 1:5-6.
8. Menyebarkan kasih Allah dan pengharapan melalui berita keselamatan
kepada semua orang yang dapat dijangkau. Kasih menjadi tawar dan
Pelayanan Kasih dapat menjamah hati manusia yang hidup di dunia
yang jahat - Yohanes 3:16.
9. Menolong mereka untuk menangani krisis-krisis kehidupan yang mereka
sedang hadapi - Yohanes 4:15-19.
B. Pelayanan Kepada Orang-orang Yang Percaya Yesus
Dampak bagi pemimpin yang diurapi adalah juga dapat memberi pelayanan secara
efektif kepada orang-orang yang sudah percaya Yesus.
1. Memimpin Untuk Keluar Dari Keterasingan
Ibrani 10:25 – sebagai seorang pemimpin yang dalam urapan Roh Kudus
dapat memimpin orang-orang percaya untuk keluar dari keterasingan dan
sikap hidup yang mementingkan diri sendiri. Dan dapat melatih untuk
memiliki hubungan yang baik kepada sesama anggota Tubuh Kristus.
Dapat membantu untuk mengembangkan hidup dalam persekutuan Tubuh Kristus
yang di dalamnya ada unsur “SALING” – saling menasehati dll.
a. Mengutamakan hubungan pribadi yang sehat - 2 korintus 7:2; 1 Tesalonika 2:17.
b. Membuat kontak-kontak yang kudus, yang memperkuat jaringan persekutuan
Tubuh Kristus - 1 Timotius 6:20; 1 Petrus 1:22; Titus 2:9.
c. Menolong orang lain dalam proses asimilasi (pembauran) dengan menciptakan
suasana di Gereja dan di luar Gereja untuk saling menghibur dan
mendorong – Galatia 3:28.
d. Memotivasi untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan – 1 Petrus 4:10-11.
e. Membuat kreatifitas dalam ibadah dengan memakai bermacam-macam pola ibadah
untuk menolong anggota jemaat dalam membuat respon yang benar terhadap Allah.
Dan Roh Kudus sebagai sumber rohani untuk perencanaan dan pelaksanaan ibadah.
Mengadakan acara-acara keakraban. Merencanakan dan melakukan ibadah yang
berkualitas tinggi sesuai dengan karunia yang Allah beri – 2 Tawarikh 30:21-23.
f. Menghindari pemaksaan – Filemon 1:14.
g. Mengundang para jiwa baru atau jemaat yang tidak aktif untuk datang pada
acara-acara yang menarik – Kisah Para Rasul 10:24, 44-46.
2. Memimpin Untuk Bertumbuh Dalam Yesus
Kolose 1:28-29 – Kedewasaan dan kesempurnaan dalam Kristus adalah tujuan dalam
kehidupan pelayanan pemimpin yang hidup dalam urapan Roh Kudus. Banyak orang
Kristen menjadi putus asa karena tidak mengerti cara untuk bertumbuh dan tidak
meningkat menjadi dewasa secara rohani. Pemimpin membantu orang lain untuk
berkembang dalam hubungannya dengan Tuhan dan bertumbuh sempurna
seperti Yesus.
Ada Beberapa Penyebab Orang Kristen Tidak Mengalami Pertumbuhan Rohani:
a. Tidak memiliki pengenalan yang benar tentang Tuhan Yesus Kristus –
Yohanes 14:8-9.
b. Tidak memiliki pengalaman rohani – Ayub 42:5.
c. Tujuan ibadah salah – Yohanes 6:25-27, 53-55, 66.
d. Tidak memiliki pemahaman yang benar tentang arti hidup – Filipi 1:21-26.
e. Tidak kuat menghadapi krisis kehidupan – Lukas 22:31-32, 54-62.
f. Terpaku dalam pola hidup dosa – Kisah Para Rasul 8:18-24.
g. Terikat dengan kesibukan dunia – Lukas 14:17-21.
h. Terfokus pada orang fasik – Yeremia 12:1-4; Mazmur 73:2-7, 12-14.
3. Memimpin Untuk Dapat Terlibat Dalam Pelayanan
Kisah Para Rasul 9:26-27 – Seorang pemimpin rohani dapat menggerakkan
pengikutnya untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan dan bukan hanya
penonton dan penilai metode-metode Gereja.
Contoh Barnabas dapat menerima dan membawa Saulus untuk terlibat dalam
pelayanan pekerjaan Tuhan. Menggerakkan orang lain untuk dapat mengambil
bagian dalam misi Kristus di dalam dunia sesuai dengan karunia rohani yang
Allah beri. Pemimpin yang dapat menggali potensi rohani pengikutnya dan
mengarahkan untuk pelayanan yang berdampak pada kemajuan gereja lokal.
a. Menciptakan system untuk melatih dan mendorong para pelayan yang baru.
Melatih dan mendorong para pelayan secara berkesinambungan –
Yohanes 13:12-16.
b. Membantu dan menggerakkan, mengembangkan dan menggunakan karunianya –
1 Timotius 1:18.
c. Memberikan kesempatan kepada anggota jemaat untuk menentukan dan
memenuhi panggilan/beban dari Tuhan.
d. Menghindari pemberian tanggung jawab sebelum orang itu dipersiapkan
terlebih dahulu – 1 Timotius 3:6.
e. Jangan membatasi kemampuan dan karunia orang lain tanpa alasan –
2 Timotius 1:6.
4. Menjaga Dari Kemunduran Rohani
Ibrani 10:38 – Seorang pemimpin dapat melihat keadaan rohani pengikutnya
yang sedang mengalami kemunduran rohani. Kemunduran rohani diakibatkan
pengaruh-pengaruh dunia, iblis, dan kebiasaan-kebiasaan buruk, kedagingan
yaitu kecenderungan untuk terus berbuat dosa.
Ciri-ciri orang yang sedang dalam kemunduran rohani:
a. Tidak bersemangat dalam beribadah – 2 Tawarikh 28:24-25; Zefanya 2:1-3.
b. Tidak ada waktu untuk Tuhan – Lukas 14:15-20.
c. Tidak tertarik pada hal-hal rohani – Hosea 11:1-4.
d. Tidak dari hati dalam beribadah – Maitus 15:8-9.
Pemimpin dapat melayani dengan menyingkirkan penghalang yang membuat
kemunduran rohani. Pemimpin dapat menuntun pengikutnya untuk menemukan
kebebasan dalam Kristus dan bertumbuh di dalam persekutuan yang intim
dengan Kristus.
Berkat Bagi Pemimpin Yang Diurapi Dan Yang Berdampak Pada Pelayanan
1 Korintus 15:58 – “Jerih payah melayani Tuhan tidak sia-sia” karena Allah memberi upah dengan berkelimpahan:
A. Dihormati Allah Bapa
Yohanes 12:26 – Janji yang kekal bagi orang yang melayani Tuhan adalah
dihormati oleh Bapa. Allah berkenan. 'Dihormati’ ditulis bahasa Yunani
timesei τιμήσει adalah dihormati, dihargai, bernilai, mendapat hadiah,
memiliki harga, ganjaran, hadiah, upah, pahala, menguntungkan. Berkat
Allah diberikan kepada pemimpin yang diurapi dan yang berdampak pada
pelayanan. Allah menghormati, menghargai dan memberi hadiah, pahala serta
keuntungan. Tuhan memberkati semua kebutuhan pelayanan Gereja Tuhan.
Tuhan memberkati fasilitas-fasilitas pelayanan.
B. Dibedakan
Yesaya 65:13-14 – Janji yang kekal bagi orang yang melayani Tuhan adalah
Allah membuat perbedaan antara orang yang melayani dan orang yang
tidak melayani Tuhan.
Diberi makan sementara yang lain kelaparan
Diberi minum sementara yang lain haus
Diberi sukacita sementara yang lain mendapat malu
Diberi sorak-sorai sementara yang lain mengerang dan sedih.
C. Ditambahkan Bilangan Jiwa-jiwa Baru
Yohanes 4:39 – dampak pelayanan dari pemimpin yang diurapi adalah dapat menarik
orang-orang kepada Yesus Kristus.
Kisah Para Rasul 2:47; 5:14; 6:7; 11:21; 16:15 – Gereja bertumbuh dibuktikan
dengan pertambahan jiwa-jiwa baru, jumlah petobat-petobat baru bertambah.
1 Korintus 1:7 – mengembangkan karunia-karunia yang Allah beri untuk membawa
gereja bertumbuh dan berkembang menuju kesempurnaan.
Pemimpin yang diurapi akan bergerak maju ke arah Pertumbuhan Gereja Lokal dan Gereja Universal. (Disampaikan oleh Pdt. Rachel Supeno, MTh.)