close
close

BREAKING NEWS WIL4BANTEN


Minggu, 16 November 2014

INFO KESEHATAN

DAGING PEMICU KANKER PAYUDARA ?

Daging merah memang merupakan sumber protein dan zat besi yang baik, namun banyak riset juga menunjukkan sering mengasup makanan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan beberapa penyakit lainnya. Sebuah studi baru bahkan menunjukkan terjadinya peningkatan risiko kanker payudara.
Studi tersebut melakukan analisis terhadap hampir 89.000 orang wanita selama 20 tahun. Menurut peneliti, wanita yang makan daging merah paling banyak memiliki risiko penyakit jantung 25 persen lebih tinggi daripada wanita yang makan daging merah paling sedikit.

Di sisi lain, studi juga menemukan, mengganti sajian daging merah dengan kombinasi ikan, kacang-kacangan, dan daging ayam dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 14 persen.

Peneliti studi Maryam Farvid mengatakan, mengurangi daging olahan, membatasi konsumsi daging merah, dan mengganti daging merah dengan kombinasi daging ayam, kacang-kacangan, dan ikan sebagai sumber protein sepertinya bermanfaat untuk pencegahan kanker payudara.

Dibandingkan dengan wanita yang makan satu porsi daging merah per minggu, wanita yang makan 1,5 porsi per hari memiliki risiko kanker payudara 22 persen lebih tinggi. Setiap penambahan satu porsi daging merah per hari akan meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 13 persen.

Berdasarkan hasil studi, peneliti menemukan, konsumsi lebih banyak daging ayam akan mengurangi risiko tersebut. Mengganti satu sajian daging ayam untuk daging merah setiap harinya akan mengurangi risiko 17 persen secara keseluruhan, dan 24 persen untuk wanita yang sudah menopause.

Selain itu, mengurangi konsumsi daging merah tidak hanya menekan risiko kanker payudara, tetapi juga risiko penyakit lainnya, seperti penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, dan jenis-jenis kanker lainnya.Kendati demikian, studi yang dipublikasi dalam British Medical Journal tersebut belum dapat menjelaskan alasan biologis kenapa daging merah dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Diperkirakan, penyebabnya adalah produk yang terbentuk dari proses pemasakan daging merah. Hormon pertumbuhan yang disuntikkan pada hewan ternak juga bisa jadi penyebabnya.(KompasHealth)



AIR MENGALIR ADALAH PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR


Saat mengalami luka bakar, orang seringkali panik dan buru-buru mencari pertolongan pertama berupa pasta gigi atau es batu. Padahal dokter justru menganjurkan penggunaan air mengalir selama sekitar 20 menit.
"Langkah pertama yang paling benar saat menangani luka bakar adalah dengan mendinginkan luka menggunakan air mengalir bersuhu ruang," ujar dr R. Aditya Wardhana, SpBP-RE(K), MARS, Ketua Unit Luka Bakar RSCM.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam media workshop 'Mendobrak Mitos: Perawatan Luka Bakar yang Tepat', yang diselenggarakan di RSCM Kencana, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).

Suhu air yang digunakan juga harus diperhatikan dan tak sembarangan. dr Aditya menyebutkan suhu air ideal yang digunakan sebaiknya sekitar 15 derajat Celcius.

Penggunaan air ini menurut dr Aditya memanfaatkan hukum fisika di mana panas yang ada di luka akan 'dipindahkan' keluar melalui air. Meskipun demikian, dianjurkan tidak menggunakan air bersuhu dingin atau es batu. Mengapa?

Jika suhu air yang digunakan terlalu dingin, yang terjadi bukannya proses pemulihan tapi justru membuat luka bakar menjadi semakin dalam.

"Alirkan dengan air dingin mengalir bersuhu sekitar 15 derajat Celcius. Dilarang mengoleskan minyak, pasta gigi, mentega, atau kecap pada bagian yang terluka," imbuh dr Aditya.

Pertolongan pertama ini disebutkan juga oleh dr Aditya akan lebih efektif jika dilakukan maksimal 1 jam setelah paparan panas ekstrem. Setelah diberikan paparan air mengalir, segera cek ke dokter dan jangan sembarangan memberi obat pada luka.

"Penggunaan krim yang sembarangan bisa membuat lengket. Luka apapun prinsipnya kan bersih. Kalau lengket agak susah membersihkannya, nanti malah makin nyeri," pesan dr Aditya.(Detikhealth)



MINUM COKLAT MENURUNKAN RESIKO CEPAT LUPA

Selain rasanya yang lezat, cokelat memang banyak digemari karena kandungan di dalamnya dapat memperbaiki mood. Khasiat terbaru dari cokelat bahkan menyebutkan bisa membantu meningkatkan memori di otak.
Peningkatan kemampuan memori tersebut terjadi karena lancarnya sirkulasi darah ke bagian otak yang bertugas dalam daya ingat. Penelitian juga menemukan bahwa kandungan dalam cokelat bisa membalikkan penurunan memori karena penuaan.

Adalah antioksidan dalam cokelat yang disebut dengan flavanol yang menjadi kunci dalam manfaat tersebut.

Peneliti menguji apakah flavanol coklat akan meningkatkan fungsi otak dan kinerja kognitif pada 37 orang berusia 50-69 tahun yang menjadi responden. Mereka diberi kakao dosis tinggi maupun rendah selama tiga bulan.

Hasilnya, ditemukan peningkatan fungsi memori pada responden yang mendapatkan kakao dosis tinggi.

"Penelitian kecil ini menunjukkan antioksidan yang ditemukan dalam cokelat dapat meningkatkan kinerja kognitif dengan meningkatkan aliran darah ke daerah tertentu dari otak yang terkena pengaruh penuaan," kata Dr.Clare walton, peneliti dari Alzheimer's Society.

Meski begitu, memang belum terbukti jika flavanol dalam cokelat ini juga akan menurunkan risiko demensia atau kepikunan. (Kompas Health)



DEHIDRASI RINGAN SEBABKAN SULIT BERKONSENTRASI

Dehidrasi atau kondisi tubuh kekurangan cairan ternyata dialami oleh banyak orang di Indonesia. Sebuah survei yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanudin, dan Universitas Airlangga menemukan, 41,6 persen atau hampir separuh dari responden mengalami dehidrasi ringan.
Menurut survei yang dilakukan di tahun 2010 itu, kondisi ini paling banyak ditemukan pada remaja yaitu sebanyak 49,5 persen, menyusul kemudian orang dewasa yaitu sebanyak 42,5 persen. Faktor terjadinya dehidrasi ringan ini adalah ketidaktahuan dan kesulitan akses secara fisik dan ekonomi dalam memperoleh air minum.

Dokter spesialis gizi klinik Saptawati Bardosono mengatakan, ketidaktahuan akan keharusan untuk minum membuat kebanyakan orang mengalami dehidrasi ringan. Padahal dampak dehidrasi ringan juga bisa membahayakan.

"Dampak jangka pendek antara lain penurunan fungsi kognitif sehingga sulit berkonsentrasi dan berpikir. Selain itu ada pula gangguan emosi seperti mudah marah, secara fisik juga gampang lelah," tutur Saptawati acara temu media bertajuk "Tingkatkan Kesadaran Minum Air Putih dengan Mengenali Gejala dan Dampak Dehidrasi Ringan" pada Jumat (23/5/2014).

Bahkan, imbuhnya, dehidrasi ringan yang terjadi dalam jangka panjang bisa berisiko infeksi saluran kemih hingga kerusakan ginjal kronis. Ini karena kurangnya aktivitas berkemih.

Karena kurang berkemih, ginjal menyaring kembali urine yang seharusnya dikeluarkan. Jika terjadi terus menerus, kondisi ini memicu pembentukan batu ginjal karena penumpukan protein. Lama-lama, kondisi ini juga akan merusak fungsi ginjal.

Dehidrasi ringan, jelas dia, didefinisikan sebagai berkurangnya cairan tubuh hingga 1,5 persen berat badan untuk pria, dan 1,2 persen untuk wanita. Batas pengurangan cairan tubuh yang masih masuk dalam kategori dehidrasi ringan adalah hingga 5 persen pengurangan berat badan. Lebih dari itu sudah dikategorikan sebagai dehidrasi sedang.

Ia menjelaskan, dehidrasi ringan terjadi karena keluarnya cairan dalam tubuh tidak sepadan dengan cairan yang masuk. Pasalnya cairan bisa keluar dari tubuh melalui banyak cara, misalnya berkeringat, buang air kecil, hingga dari mulut dengan cara berbicara.(KompasHealth)

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar