close
close

BREAKING NEWS WIL4BANTEN


Minggu, 16 November 2014

KHOTBAH A.H. MANDEY

JEMAAT ALLAH YANG HIDUP

Ayat Pokok: Mazmur 27:4; 1 Timotius 3:15-16
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Meski saat itu belum ada, raja Daud sangat cinta rumah Tuhan.  Karenanya, ia rindu untuk membangun rumah Tuhan.  Gayung bersambut.  Allah merestui.  Kerinduan Daud sejalan dengan kerinduan hati Allah!  Allah pun amat rindu untuk tinggal di tengah-tengah umatNya!  Namun karena semasa hidupnya Daud telah menumpahkan begitu banyak darah dalam peperangan, maka Allah memilih Salomo untuk membangun Bait Allah di Yerusalem. 
Kita telah membaca bagaimana untuk mewujudkan niatnya, Daud dengan segenap kemampuannya telah mengadakan persiapan untuk pembangunan rumah Allah!  Ia tak ragu mempersembahkan begitu banyak emas dan perak dari harta pribadinya.  Tindakannya menginspirasi jajaran di bawahnya bahkan seluruh bangsa Israel untuk juga memberi dengan sukacita – 1 Tawarikh 29.

Dalam Rumah Tuhan
“Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.”
Mengapa raja Daud begitu cinta bahkan rindu untuk tinggal dalam rumah Tuhan seumur hidupnya?  Alkitab mencatat, Daud dan seluruh bangsa Israel dengan sukacita, rela dan tulus hati memberikan persembahan bukan hanya untuk pembangunan fisik (jasmani) rumah Tuhan, tetapi juga untuk ibadah (rohani) di dalamnya! 
Ada apa dalam rumah Allah?  Mazmur 36:8-10 mencatat, di sana ada:
1. Perlindungan paling aman;
2. Lemak yang bergizi tinggi; dan
3. Air sungai kesenangan Tuhan!

Rumah Tuhan
Rumah Tuhan dalam Perjanjian Lama mengacu pada bangunan fisik nan megah, yang dibuat dari bahan-bahan berharga dan mulia, namun bersifat jasmani/fana/tidak kekal, yaitu emas, perak, tembaga, besi, batu, beton,  kayu, dan lain-lain.
Dalam Perjanjian Baru, rumah Tuhan bicara tentang manusia – bukan lagi bangunan fisik. Rumah Allah adalah saudara dan saya!  Kita disebut sebagai jemaat Allah yang hidup – yang dibangun dari Roh Kudus dan Firman Tuhan – 1 Timotius 3:15.  Dan Allah rindu untuk tinggal di dalam saudara dan saya.

Syarat Hidup Sebagai Jemaat Allah
“... sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran” – 1 Timotius 3:15.
Untuk melihat – apalagi masuk ke dalam Kerajaan Allah – seorang harus dilahirkan kembali dari Firman & Roh Kudus.  Tuhan Yesus berkata kepada Nikodemus, “sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air (= Firman Allah) dan Roh (= Roh Kudus), ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” – Yohanes 3:5.
Syarat/aturan untuk tinggal dalam rumah Tuhan, sebagai jemaat Allah, saudara dan saya harus:
1. menjadi tiang/pilar penopang -> bicara tentang kekuatan untuk menopang  -> Roh Kudus;
2. memiliki dasar kebenaran -> Firman Allah.

Rahasia Agung
“Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita...”
Terjemahan Bahasa Inggris: “And without controversy (= tak terbantahkan) great is the mystery of godliness (=Godlikeness = serupa; memiliki karakter Allah)...” -> Dalam ibadah, ada kuasa Allah yang sanggup menjadikan saudara dan saya menjadi serupa denganNya.  Haleluya!
Apa yang di masa lampau merupakan rahasia yang tertutup rapat, kini telah terbuka bagi saudara dan saya, yakni “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” – Kolose 1:25-27.  Puji Tuhan!  Tanpa Kristus, tidak ada pengharapan, tak ada pula kemuliaan!
Rindukah saudara untuk tinggal dalam rumah Tuhan seumur hidupmu?  Apakah saudara termasuk dalam kelompok jemaat Allah yang hidup?  Tiang penopang dan dasar kebenaran?
Tuhan Yesus memberkati saudara!


IBADAH DALAM RUMAH TUHAN

Ayat Pokok: Mazmur 27:4
Oleh: Pdt. AH Mandey

Daud bukan hanya mempunyai keinginan atau cinta kepada rumah Tuhan, tetapi ia melakukan tindakan nyata dengan memberikan dari kepunyaannya sendiri untuk pembangunan rumah Tuhan (1 Taw 29:3-7). Kepala Puak, Kepala Suku, Kepala Pasukan, dan Seluruh Rakyat turut memberi bagi rumah Allah. Mereka memberi karena cinta untuk ibadah dalam rumah Tuhan.
Ibadah dalam rumah Tuhan
Ibadah sangat penting. Namun sekarang ini ada orang yang sudah tidak punya hati lagi untuk menjalankan ibadah dalam rumah Tuhan. Maz 128:1 katakan “Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!” Alkitab juga berkata, “Kalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah orang yang membangunnya.” Allah memilih Yerusalem sebagai tempat kediaman nama-Nya (2 Taw 6:4). Ketika Daud mendirikan bait Allah di Yerusalem, Allah berkata, “Mendirikan sebuah tempat ibadah memang baik.” “Tetapi benarkah Allah hendak diam bersama dengan manusia di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini” (2 Taw 6:18). Apa tujuan kita berkumpul di gereja? Supaya nama Tuhan ditempatkan di sini. Kalau namaNya ada di sini, tidak ada yang mustahil, selalu ada kuasa dalam nama Yesus.
Allah melihat orang Israel berbuat dosa lagi. Doa tentang membawa korban persembahan kepada Allah. Maka Allah membiarkan bait Allah pertama di Yerusalem dihancurkan raja Nebukadnezar. Allah tidak takut menghancurkan bait-Nya karena orang-orang di dalamnya berbuat dosa, melanggar perintah Allah. Kemudian dibangun kembali oleh Ezra setelah kembali dari tempat pembuangan di Babilonia. Namun karena orang Israel berbuat dosa lagi, maka pada tahun 70 Masehi bait Allah kedua ini kembali dihancurkan oleh Allah. Kata bait Allah dalam bahasa Yunani ada dua arti: bukan bait Allah secara fisik/gedung, bait Allah jasmani/rohani. Nabi Hagai berkata bahwa bait Allah ke dua lebih mulia daripada bait Allah pertama. Karena itu Yesus sangat marah ketika melihat rumah Allah di Yerusalem menjadi kotor karena banyak orang berdagang. Ia berkata, “Di atas batu ini tidak akan ada lagi berdiri bait Allah.”   
Di akhir jaman ini akan datang hari-hari yang susah. Banyak orang pergi ke gereja (secara lahiriah menjalankan ibadah) tetapi mereka memungkiri kekuatannya. Mereka tidak percaya ada kekuatan dalam ibadah, mereka tidak mau beribadah lagi.

Bagaimana supaya ada kuasa dalam ibadah?
Rasul Paulus sebagai guru yang lebih berpengalaman menulis surat kepada Timotius (1 Tim 3:14-15). Jemaat perlu berdoa (pasal 1-3). Dalam bermacam-macam doa, Roh Kudus akan membantu kita berdoa (pasal 1). Kita adalah keluarga Allah. Barangsiapa yang menerima Yesus, kepadanya diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, dan aturan-aturan hidup sebagai keluarga Allah. Kita sebagai tiang penopang harus punya dasar yang kuat, yang tidak mudah digeser-geser. Kita harus menjalankan peraturan-peraturan Allah. Mazmur 36:8-10 “Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu ….” Ayat-ayat ini menggambarkan bahwa semua ada dalam rumah Tuhan. Tuhan adalah tempat perlindungan yang paling aman. “Berbahagialah orang yang Engkau pilih …” (Maz 65:4-5). Jemaat adalah tubuh Kristus. Tuhan adalah kepala tubuh jemaat. Kalau ada kuasa Tuhan dalam hidup kita, hidup menjadi bersukacita, damai sejahtera. Orang yang berjalan menurut firman Allah, tidak akan kehilangan berkat. Pertolongan Tuhan akan mengikuti kita dimanapun kita berada.
Mungkin di antara saudara ada yang sedang mencari damai. Mencari sesuatu dan saudara belum mendapat. Carilah Yesus, sebab Ia mengerti kesulitanmu. Dia selalu mau menolong. Berikan hatimu kepada Tuhan, dan serahkan hidupmu kepadaNya. Apa yang Dia perbuat tidak pernah salah. Puji Tuhan. Tuhan Yesus memberkati saudara!

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar