close
close

BREAKING NEWS WIL4BANTEN


Jumat, 21 November 2014

MEMBUAT BULETIN MAJALAH GEREJA


"Sulit ah!”, “Ribet lagi”, “Nggak bisa”, “Banyak job lain kan?”. Itulah sebarek kalimat yang sering terlontar ketika muncul gagasan untuk membuat buletin atau majalah rohani di gerejamu. Baru sebatas gagasan saja sudah kalah. Lose before fighting. Alias kalah sebelum bertanding. Kalau begitu mungkinkah buletin atau majalah gerejamu akan segera hadir? Jawabannya, “SANGAT MUNGKIN”. Ayo, jangan kalah sobat... Jika kita sudah punya gagasan, tunggu apa lagi let’s go to create a bulletin or magazine of your church. He...he..
Dalam ruang yang “sempit” ini, saya sajikan buat kalian bagaimana langkah-langkah pembuatan buletin atau majalah gereja. Saya sajikan yang simpel-simpel saja ya, biar kalian lebih memahami dan supaya segera diaplikasikan.
Oke sobat, mari kita mulai...

Latar Belakang Pembuatan
Hal pertama dalam membuat buletin atau majalah gereja (selanjutnya disingkat BMG) adalah menentukan latar belakang atau alasan pembuatan. Untuk mendeskripsikan latar belakang pembuatan BMG kita jawab pertanyaan, “Kenapa hendak membuat BMG. Apa Alasannya?” Deskripsikan pertanyaan tersebut dengan maksud dan tujuan pembuatan BM.

Sumber Daya Manusia
SDM alias Sumber Daya Manusia perlu diperhitungkan karena SDM lah yang nantinya akan mengurus BMG dan menetukan eksistensinya di jagat jurnalistik gerejamu. Bisa dicari dengan audisi atau penunjukkan siapa saja yang berkompeten dalam bidang jurnalistik. Jika di gerejamu ada team jurnalistik/mading, nah teman-teman di dalam team tersebut bisa diberdayakan. SDM yang dibutuhkan akan menempati posisi-posisi tertentu.
Misalnya:

Pemimpin Umum
Biasanya ditempati oleh Gembala Sidang atau Wakil gembala ataupun Staff Pengembalaan.

Pembina
Biasanya diduduki oleh Majelis gereja atau Hamba Tuhan yang memiliki kemampuan dalam bidang jurnalistik.

Pemimpin Redaksi
1.    Memiliki kemampuan tentang jurnalistik dan kepemimpinan
2.    Bertanggungjawab terhadap aktivitas keredaksian
3.    Melakukan pengawasan terhadap seluruh isi atau rubrik
4.    Mengkoordinasi seluruh staf
5.    Konsolidasi dengan  pembina

Sekretaris
Ditempati oleh seseorang (anggota atau kader gerejamu) yang berkapasitas dalam bidang kesekretariatan. Seperti surat-menyurat, dan lain-lain.

Bendahara
Diposisikan untuk kader yang memiliki kemampuan mengelola keuangan.


Dewan Redaksi
1.    Memiliki kemampuan korespondensi atau tulis-menulis sehingga mampu menuangkan ide ke dalam tulisan dengan bahasa yang baik dan benar
2.    Bertanggungjawab menyediakan naskah yang akan dimuat
3.    Peka terhadap situasi dan kondisi up to date
4.    Reporter dan Designer termasuk ke dalam dewan redaksi

Distributor
Tugasnya adalah mendistribusikan BMG yang sudah dicetak.

Additional Crew (AC)
Additional Crew atau kru tambahan bisa diposisikan di BMG kalian. Yang termasuk AC misalnya bagian iklan dan marketing. Tapi jika hal ini dipandang penting.
Buat Nama dan Slogan
Kita langsung saja ya... Tentukan nama dan slogan BMG  yang  akan kalian buat. Nama dan slogan ini lebih baik berkaitan dengan latar belakang yang dibuat.
Misalnya:
Latar belakang : Ingin memajukan dan mengembangkan diri para anggota atau kader
  organisasi geraja
Nama                    : Let’s Go!
Slogan                  : Provokator Kemajuan dan Pengembangan Diri

Sampai di sini mudah-mudahan tidak puas, he...

Rubrikasi
Setelah membuat nama dan slogan, mulailah memikirkan rubrik apa yang akan dimuat dalam BMG. Rubrik-rubrik yang disajikan akan menentukan apakah BMG kalian marketable atau tidak. Pada ujungnya kualitas rubrik yang baik akan membuat pembaca betah “berpetualang” di “pantai” BMG kalian karena banyak ide dan gagasan pengembangan diri yang dimuat.

Nah, sekarang kalian buat rubrik yang menarik yang diyaikini akan mampu me-market alias memindahkan keyakinan pembaca agar tetap menjadi pelanggan BMG kalian.

Logo
Ini tidak kalah pentingnya, buatlah logo untuk BMG kalian. Dibuat semenarik mungkin karena jika suatu saat BMG kalian ber-partner dalam suatu event maka logo BMG kalian akan dimuat di spanduk atau background event tersebut tapi jika memang sudah ada kesepakatan untuk itu.

Modal Produksi
Inilah salah satu penyokong terbit atau tidaknya BMG. Oleh karen itu perlu dipikirkan darimana pendapatan atau modal untuk produksi BMG.
Ada empat opsi yang bisa antum perjuangkan, yaitu (1) Subsidi dari gereja, (2) Iuran Anggota, (3) Donatur, dan atau (4) Iklan.



Distribusi
Tentukan hal berikut:
Apakah BMG yang dibuat akan dijual dengan harga tertentu?
Ataukah diberikan secara cuma-cuma alias gratis?
Jika dijual, perhatikan dan kembangkan management pemasaran. Dan jika digratiskan, jagalah sumber-sumber pendapatan keuangan agar selalu konsisten.

Suplemen
Urutan kerja kru:
1.    Planning (menyusun rencana penerbitan: rapat redaksi)
2.    Hunting (pengumpulan bahan-bahan tulisan)
3.    Writing (penulisan naskah)
4.    Editing (proses penyuntingan , koreksi dan adaptasi naskah)
5.    Designing (lay out, artistic)
6.    Printing (penyetakan buletin/majalah)

Nah, sobat sudah diajak menyelami materi tentang bagaimana langkah-langkah membuat buletin atau majalah gereja. Semoga ilmu yang simpel ini bermanfaat bagi siapa saja yang hendak membuat media komunikasi gereja berupa buletin atau majalah gereja. Jika ada sesuatu yang dirasa kurang, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Ini adalah karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki Saya.

Sobat, tetap percaya bahwa kalian bisa...!!!

Minggu, 16 November 2014

PENDALAMAN ALKITAB

PEMIMPIN YANG DIURAPI DAN YANG BERDAMPAK

1 Korintus 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.

Pemimpin yang diurapi adalah pemimpin yang hidup di bawah pimpinan Roh Kudus dan bergantung sepenuh kepada Roh Kudus. 1 Korintus 11:1, pemimpin adalah orang yang memiliki pengikut. Pengikut ditulis dalam bahasa Yunani μιμηται yang artinya meniru, menjadi teladan, menjadi model. Pemimpin adalah seorang penuntun, yang dapat menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya. Pemimpin yang hidup di dalam pengurapan Roh Kudus, dapat ditiru, dapat menjadi teladan, dapat menjadi contoh model, dapat memberi pengaruh kepada orang lain untuk dapat membawa pada tujuan yaitu kehidupan rohani yang sempurna seperti Tuhan Yesus Kristus.
Yeremia 12:16 – Hidup umat Allah berdampak, mereka yang mau belajar dari cara hidup umat Allah, dampaknya bagi mereka yaitu mereka akan dibangun oleh Tuhan. Belajar cara hidup ditulis dalam bahasa Ibrani YILMEDU ET DARKE AMMI = mempelajari atau belajar dari perjalanan umatKu. Perjalanan hidup umat Allah menjadi kelas kehidupan bagi orang lain dan orang lain terberkati dan diberkati oleh Allah karena belajar dari perjalanan hidup umat Allah.

Ciri-ciri Pemimpin Yang Memiliki Pengurapan Allah
Seorang pemimpin harus memiliki orientasi hidup yang berkenan kepada Allah. Beberapa criteria yang perlu diperhatikan bagi seorang pemimpin yang hidup di dalam pengurapan Roh Kudus, diantaranya adalah:

1. Memiliki Kedewasaan Rohani Yang Mapan
   Efesus 4:13 – kedewasaan ditulis dalam bahasa Yunani ανδρα τέλειον,
   manusia dewasa, lengkap dan sempurna. Kedewasaan rohani yang mapan
   berarti: memiliki pertumbuhan rohani yang baik dan ada perubahan hidup
   2 Korintus 3:17-18. Kedewasaan berarti memiliki pemahaman yang benar
   tentang Yesus secara pribadi, dan kedewasaan adalah sasaran hidup yang
   sifatnya dinamis. Dengan fokus kepada Tuhan Yesus Kristus sendiri.
   Kedewasaan akan terefleksi dalam hubungannya dengan sesama dan Tuhan. 

Pemimpin yang memiliki kedewasaan rohani ciri-cirinya:
   A. Memikirkan orang lain dan tidak keakuan
      Pemimpin lebih banyak memikirkan orang lain daripada kepentingan
      pribadinya. Berpikir baik tentang orang lain. Kedewasaan rohani
      berarti tidak memilkirkan kepentingan diri sendiri, tidak egois
      tetapi memikirkan bagaimana dia dapat menjadi berkat bagi orang lain.
      Rasul Paulus selalu berkata, “Bukan aku tetapi kasih karunia Allah.”
      1 Korintus 15:10 Itulah bentuk kedewasaannya. Keakuan musuh
      pertumbuhan rohani. Keakuan tanda tidak dewasa.

      Ciri-ciri manusia yang hidup dalam keakuan:
      1. Keakuan hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri.
         Yehezkiel 13:18; Roma 2:8; 2 Timotius 3:2a; Filipi 2:3-4.
      2. Keakuan selalu ingin menonjol. Galatia 6:12-13; Yohanes 9.
      3. Keakuan ingin pujian. Yeremia 49:4; 1 Tesalonika 2:6; Yesaya 10:15
      4. Keakuan selalu berusaha membenarkan diri sendiri. Lukas 16:14-15
      5. Keakuan perlu dihancurkan agar mencapai pertumbuhan dan
         kedewasaan rohani:
         a. Keakuan harus semakin kecil – Yohanes 3:30; 2 Korintus 4:5
         b. Keakuan harus disalibkan – Matius 16:24; Galatia 5:24
         c. Keakuan harus ditolak – Galatia 2:20
         d. Keakuan harus dimatikan – Yohanes 12:24-26

   B. Mampu mengendalikan emosi
      Memiliki kesehatan mental dan tidak mudah terpancing sehingga dapat
      mengendalikan emosinya dalam segala situasi. Amsal 16:32, 14:27 dapat
      menguasai diri dan tidak membiarkan dirinya dikendalikan oleh emosi.
      1 Petrus 4:7 – dapat menguasai diri supaya dapat menjaga hubungan yang
      baik dengan Tuhan melalui doa. Memiliki kewaspadaan untuk dapat
      mengendalikan emosi supaya tidak terganggu oleh kekacauan di
      sekitar dirinya.

   C. Memiliki komitmen yang teruji 
      Seorang pemimpin memiliki semangat kerja yang tinggi dan bergairah
      bila didasarkan pada komitmen yang teruji.
      1. Menghargai pertumbuhan yang kokoh dan terus menerus secara konsisten
         tanpa menempuh jalan pintas – Kisah 2:47
      2. Memiliki komotmen terhadap pertumbuhan jumlah sambil menjaga
         pertumbuhan rohani dan kesatuan – Kisah 9:31
      3. Memiliki tujuan agar jemaat menjadi mandiri dan dewasa – Kolose 1:28
      4. Menghindari pola pelayanan yang bertahan tetap tanpa ada pembaharuan
         dan kemajuan – 1 Timotius 4:14-15
      5. Memandang jemaat sebagai mahkota, kemuliaan dan sukacita –
         1 Tesalonika 2:19-20

   D. Mampu melepaskan hak 
      Tidak memikirkan hak tetapi memikirkan tanggung jawabnya sebagai seorang
      pemimpin. Pemimpin harus lebih bertanggung jawab daripada menuntuk haknya.
      Filipi 2:5-7a siap menerima perlakuan yang tidak baik, dan tidak menuntut
      haknya untuk diperlakukan dengan baik dan hormat. Seseorang dapat
      melepaskan hak, bila hidupnya didasarkan pada Kristus.
      1. Harga dirinya Yesus – Filipi 3:8
      2. Sentralitas dirinya Yesus – Roma 11:36
      3. Tujuan hidupnya Yesus – Filipi 1:21-22; 2 Korintus 5:15
      4. Gaya Hidupnya Yesus – Filipi 1:27
      5. Arti hidupnya Yesus – Yohanes 15:4

2. Memiliki Karakter Kristus
   Yohanes 3:3-5 – Pemimpin yang hidup di dalam urapan Roh Kudus berarti
   sudah mengalami pembaharuan dan lahir baru sehingga berpikir dan bertindak
   didasarkan pada karakter yang sudah mengalami pembaharuan yaitu karakter
   Kristus. Karakter dan charisma harus berjalan seimbang. Menjadi serupa
   dengan Kristus berarti memiliki karakter seperti Kristus. Yeremia 13:23
   keserupaan dengan Kristus tidak dihasilkan melalui tindakan meniru, hanya
   pekerjaan Roh Kudus yang akan dapat mengubah karakter seseorang. Pemimpin
   yang berkarakter Kristus akan dapat membawa kemajuan.

   Kehidupan tanpa karakter Kristus
   1. Pelayanan tanpa karakter tidak berkenan – Matius 23:1-3; Roma 10:1-4
   2. Kharisma tanpa karakter tidak berguna – 1 Korintus 13:1-3
   3. Hikmat kepandaian tanpa karakter tidak berhasil – Yehezkiel 28:3-7
   4. Pemberian/pengorbanan tanpa karakter adalah sia-sia – Amos 5:22-23

3. Mampu Menjadi Teladan
   1 Korintus 4:16; Ibrani 13:7 – Pemimpin menjadi model atau contoh yang dapat
   menjadi teladan bagi para pengikutnya. Seorang pemimpin harus memiliki norma
   tingkah laku yang baik. Menjadi teladanpola hidup Kristen yang bertumbuh secara
   konsisten seperti terdapat dalam 1 Timotius 3:1-13.
   a. Menjadi teladan dalam kehidupan iman, waktu baik dan tidak baik.
      1 Tesalonika 1:6-8 – dalam penindasan yang berat ditulis dalam bahasa Yunani
      έν θλίψει πολλη – en thlipsei polle artinya di dalam kesengsaraan dan godaan,
      tindasan, tekanan, aniaya, penderitaan, kesusahan dan kemalangan yang
      banyak/berat. Dalam ondisi hidup yang tidak baik tetap dapat menjadi teladan.
   b. Menjadi teladan dalam hubungan dengan orang lain, sopan santun berbicara dan
      bertingkah laku – 2 Timotius 3:10-11
   c. Menjadi teladan dalam hal bekerja – 1 Korintus 15:10
   d. Menjadi teladan dalam penampilan lahiriah: kerapian, berpakaian, rambut.
      Seorang pemimpin harus dapat menata dirinya supaya kewibawaan tidak direndahkan.
      Dan jangan menjadi syak bagi orang lain – 1 Petrus 3:3-4
   e. Jangan menjadi syak bagi orang lain – 1 Korintus 10:32-33. Jangan menimbulkan
      syak ditulis dalam bahasa Yunani – άπρόσκοποι artinya tidak membuat marah, tidak
      menimbulkan syak.

     Akibat Menjadi syak
      1. Nama Allah dan ajaranNya dihujat – 1 Timotius 6:1
      2. Menguatkan orang lain berdosa dan menjerumuskan untuk binasa –
         1 Korintus 8:9-13
      3. Memberi contoh berbuat salah – Yehezkiel 44:12

4. Memiliki Visi Misi Yang Jelas dan Bukan Ambisi
   Markus 1:14-15 Yesus contoh seorang pemimpin yang memiliki visi dan misi tentang
   Kerajaan Sorga yang jelas. Bila memimpin tanpa visi dan misi yang jelas bagaikan
   perahu tanpa layar. Memiliki visi berarti memiliki kesadaran pribadi bahwa dirinya
   diutus Allah untuk memimpin dan membawa orang lain menjadi murid-murid Kristus.
   Seorang pemimpin dapat mengkomunikasikan visi dari Tuhan kepada para pengikutnya.
   Seorang pemimpin dapat bekerja keras merealisasikan visi tersebut. Pemimpin yang
   memiliki visi akan lebih efektif dan fokus untuk maju mencapai tujuan dengan
   berpedoman kepada visi, tidak dibelokkan arah gerak kepemimpinannya.
   1. Memiliki pandangan masa depan, melihat ke depan kepada tuaian – Yohanes 4:35;
      Matius 9:37-38
   2. Memiliki kemampuan untuk menyampaikan visi dan misi – Markus 10:45
   3. Mampu menarik orang lain kepada visi dan misi – Lukas 5:10-11
   4. Mampu menghadapi tantangan, tantangan dinilai sebagai suatu kesempatan dan
      bukan halangan – Filipi 1:12-14
   5. Tidak membatasi kuasa Allah – 2 Raja-raja 13:15-19
   6. Meyakini Allah mampu melakukan hal-hal yang terlebih besar – Efesus 3:20
   7. Menggunakan proses perencanaan yang strategis – Amsal 24:6a

5. Memiliki Kerelaan Untuk Berkorban
   Filipi 2:25-30 – Sebagai seorang pemimpin harus rela berkorban bahkan mengorbankan
   kepentingan pribadi dan kepentingan orang yang dipimpinnya lebih utama. Berkorban
   secara pribadi. Gaya hidup pemimpin adalah memberi. Pemimpin yang hidup dalam
   urapan Roh Kudus akan menemukan kebahagiaan dalam memberi atau berkorban.
   Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan pengorbanan. Gagalnya seorang pemimpin
   ketika tidak memiliki keberanian dan kerelaan untuk berkorban.

6. Mengupayakan Terobosan Untuk Meraih Kemenangan 
   Markus 2:3-5 – Terobosan adalah mengambil inisiatif, atau mengupaykan langkah-
   langkah yang dapat menerobos suatu kebuntuan.  Seorang pemimpin harus memiliki
   intensitas yang kuat terutama dalam hal inisiatif-inisiatif untuk bertindak menghadapi
   tantangan dan rintangan. Setiap tantangan dihadapi dengan kekuatan Roh Kudus, 
   dan oleh pertolongan Roh Kudus ada terobosan-terobosan yang membuahkan
   kemenangan. Kemenangan didahului oleh terobosan-terobosan.

   1. Tidak pernah menyerah kepada kegagalan. Menolak keputusasaan, senantiasa 
       waspada terhadap pesimisme, sebagai gantinya mengingat janji-janji Allah. Bangkit
       kembali setelah mengalami kekalahan dan kegagalan dan dapat memecahkan 
       masalah dengan baik – Mikha 7:8.
   2. Tidak takut dengan ancaman – Kisah 20:22-24.
   3. Siap menghadapi perubahan untuk menang – Kisah 10:9-16,34; 11:1-10,18.
   4. Menyesuaikan metode dalam situasi khusus – 1 Korintus 9:19-23.

7. Mampu Tampil Beda
   Roma 12:2 – hidup bersama tetapi beda. Serupa ditulis dalam bahasa Yunani
   συσχηματίζεσθε yang artinya menyesuaikan diri, mencocokkan diri, membentuk karakter,
   berpedoman, sejenis. Pemimpin yang di dalam urapan Allah tidak berpedoman dengan
   dunia dan tidak menyesuaikan diri dengan dunia. Cara untuk dapat tampil beda:
   1. Tidak mau dibujuk untuk berdosa – Amsal 1:10, 15-16; 2 Korintus 4:2;
      Kejadian 39:11-12.
   2. Tidak mengikuti kebiasaan kafir – Yeremia 10:2; Daniel 1:8
   3. Tidak takut menderita demi tampil beda – 2 Petrus 2:7-8
   4. Tampil beda sesuai dengan Firman Allah – 1 Yohanes 3:10

8. Memiliki Kekuatan Berdoa dan Menggerakkan Tim Pendoa
   Memiliki hubungan kerjasama dengan orang-orang yang memiliki hati yang berdoa.
   Memberikan pokok-pokok doa kepada tim pendoa. Mendoakan dengan setia lahan
   pelayanan pekerjaan Tuhan.
   1. Bergumul dalam doa untuk penginjilan – Kolose 4:3
   2. Bergumul untuk keteguhan dan kedewasaan umat – Kolose 4:12
   3. Bergumul dalam doa untuk memiliki keberanian menyampaikan Firman Allah –
       Kisah 4:31
(Disampaikan oleh Pdt. Rachel Supeno, MTh pada Seminar PELWAP se-DKI di GPdI Jemaat Ketapang Jakarta)

PELAYANAN DARI PEMIMPIN YANG DIURAPI

Pemimpin dapat mempengaruhi karena mempunyai kekuatan Roh Kudus untuk mempengaruhi orang lain datang kepada Tuhan Yesus Kristus. Dapat memberi motivasi kepada pengikutnya untuk dapat bertumbuh di dalam Kristus dan melayani Kristus.

A. Pelayanan Kepada Orang-orang Yang Belum
   Percaya Yesus.
Kisah Para Rasul 1:8 – Pemimpin yang dalam
   pengurapan Roh kudus akan dapat menjadi
   saksi saksi Kristus. Memberitakan Injil di dalam
   kekuatan kuasa Roh Kudus agar manusia menjadi
   percaya kepada Yesus sebagai juruselamatnya. Memimpin orang-orang yang
   belum percaya Yesus untuk menjadi percaya dan menjadi murid-murid Yesus.
   Matius 28:19-20 – Mengobarkan semangat Amanat Agung untuk menjangkau lingkungan
   yang terdekat dalam gerakan pelipatgandaan jemaat yang mengarah kepada
   pertumbuhan Gereja lokal. Pemimpin yang memiliki pengurapan Roh Kudus
   memiliki semangat menjangkau dunia dengan Injil Yesus Kristus. Pemimpin
   yang dapat menunjukkan kasih dan kuasa Yesus kepada orang-orang yang belum
   percaya Yesus. Dengan mendemonstrasikan kasih dan kuasa Yesus, banyak
   orang menjadi percaya dan mengikut Yesus. Kuasa Yesus dapat membebaskan
   manusia dari ikatan dosa sehingga mereka memiliki kemerdekaan dalam Kristus.

   Cara Memimpin Orang Lain Untuk Datang Dan Menerima Yesus Sebagai    Tuhan Dan Juruselamat:
   1. Menjalin hubungan dengan orang-orang yang belum percaya Yesus.
      Berkomunikasi dengan mereka dalam cara yang dapat dipahami oleh
      mereka - Kisah Para Rasul 17:23.
   2. Memahami pola pikir orang-orang yang menjadi sasaran pelayanan,
      berusahalah memahami pengalaman hidup orang yang menjadi sasaran
      penginjilan kita - 1 Korintus 9:19-23.
   3. Memiliki belas kasihan kepada orang yang tertindas - Matius 9:36.
   4. Mengutamakan menjangkau jiwa-jiwa yang belum diselamatkan -
      Kisah Para Rasul 13:47; Lukas 5:32.
   5. Mementingkan kesaksian orang-orang yang percaya Yesus - 2 Timotius 1:8.
   6. Mengatasi halangan-halangan yang muncul - 2 Timotius 2:9.
   7. Membangun jaringan kerja dengan kelompok-kelompok orang yang sehati
      dan sepikir untuk melipatgandakan jemaat - Filipi 1:5-6.
   8. Menyebarkan kasih Allah dan pengharapan melalui berita keselamatan 
      kepada semua orang yang dapat dijangkau. Kasih menjadi tawar dan
      Pelayanan Kasih dapat menjamah hati manusia yang hidup di dunia
      yang jahat - Yohanes 3:16.
   9. Menolong mereka untuk menangani krisis-krisis kehidupan yang mereka
      sedang hadapi - Yohanes 4:15-19.

B. Pelayanan Kepada Orang-orang Yang Percaya Yesus
   Dampak bagi pemimpin yang diurapi adalah juga dapat memberi pelayanan secara
   efektif kepada orang-orang yang sudah percaya Yesus.

   1. Memimpin Untuk Keluar Dari Keterasingan
      Ibrani 10:25 – sebagai seorang pemimpin yang dalam urapan Roh Kudus
      dapat memimpin orang-orang percaya untuk keluar dari keterasingan dan
      sikap hidup yang mementingkan diri sendiri. Dan dapat melatih untuk
      memiliki hubungan yang baik kepada sesama anggota Tubuh Kristus.
      Dapat membantu untuk mengembangkan hidup dalam persekutuan Tubuh Kristus
      yang di dalamnya ada unsur “SALING” – saling menasehati dll.

     a. Mengutamakan hubungan pribadi yang sehat - 2 korintus 7:2; 1 Tesalonika 2:17.
      b. Membuat kontak-kontak yang kudus, yang memperkuat jaringan persekutuan
         Tubuh Kristus - 1 Timotius 6:20; 1 Petrus 1:22; Titus 2:9.
      c. Menolong orang lain dalam proses asimilasi (pembauran) dengan menciptakan
         suasana di Gereja dan di luar Gereja untuk saling menghibur dan
         mendorong – Galatia 3:28.
      d. Memotivasi untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan – 1 Petrus 4:10-11.
      e. Membuat kreatifitas dalam ibadah dengan memakai bermacam-macam pola ibadah
         untuk menolong anggota jemaat dalam membuat respon yang benar terhadap Allah.
         Dan Roh Kudus sebagai sumber rohani untuk perencanaan dan pelaksanaan ibadah.
         Mengadakan acara-acara keakraban. Merencanakan dan melakukan ibadah yang
         berkualitas tinggi sesuai dengan karunia yang Allah beri – 2 Tawarikh 30:21-23.
      f. Menghindari pemaksaan – Filemon 1:14.
      g. Mengundang para jiwa baru atau jemaat yang tidak aktif untuk datang pada
         acara-acara yang menarik – Kisah Para Rasul 10:24, 44-46.

   2. Memimpin Untuk Bertumbuh Dalam Yesus
      Kolose 1:28-29 – Kedewasaan dan kesempurnaan dalam Kristus adalah tujuan dalam
      kehidupan pelayanan pemimpin yang hidup dalam urapan Roh Kudus. Banyak orang
      Kristen menjadi putus asa karena tidak mengerti cara untuk bertumbuh dan tidak
      meningkat menjadi dewasa secara rohani. Pemimpin membantu orang lain untuk
      berkembang dalam hubungannya dengan Tuhan dan bertumbuh sempurna
      seperti Yesus.

      Ada Beberapa Penyebab Orang Kristen Tidak Mengalami Pertumbuhan Rohani:
      a. Tidak memiliki pengenalan yang benar tentang Tuhan Yesus Kristus –
         Yohanes 14:8-9.
      b. Tidak memiliki pengalaman rohani – Ayub 42:5.
      c. Tujuan ibadah salah – Yohanes 6:25-27, 53-55, 66.
      d. Tidak memiliki pemahaman yang benar tentang arti hidup – Filipi 1:21-26.
      e. Tidak kuat menghadapi krisis kehidupan – Lukas 22:31-32, 54-62.
      f. Terpaku dalam pola hidup dosa – Kisah Para Rasul 8:18-24.
      g. Terikat dengan kesibukan dunia – Lukas 14:17-21.
      h. Terfokus pada orang fasik – Yeremia 12:1-4; Mazmur 73:2-7, 12-14.

3. Memimpin Untuk Dapat Terlibat Dalam Pelayanan
  Kisah Para Rasul 9:26-27 – Seorang pemimpin rohani dapat menggerakkan
      pengikutnya untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan dan bukan hanya
      penonton dan penilai metode-metode Gereja.
   Contoh Barnabas dapat menerima dan membawa Saulus untuk terlibat dalam
   pelayanan pekerjaan Tuhan. Menggerakkan orang lain untuk dapat mengambil
   bagian dalam misi Kristus di dalam dunia sesuai dengan karunia rohani yang
   Allah beri. Pemimpin yang dapat menggali potensi rohani pengikutnya dan
   mengarahkan untuk pelayanan yang berdampak pada kemajuan gereja lokal.

      a. Menciptakan system untuk melatih dan mendorong para pelayan yang baru.
         Melatih dan mendorong para pelayan secara berkesinambungan –
         Yohanes 13:12-16.
      b. Membantu dan menggerakkan, mengembangkan dan menggunakan karunianya –
         1 Timotius 1:18.
      c. Memberikan kesempatan kepada anggota jemaat untuk menentukan dan
         memenuhi panggilan/beban dari Tuhan.
      d. Menghindari pemberian tanggung jawab sebelum orang itu dipersiapkan
         terlebih dahulu – 1 Timotius 3:6.
      e. Jangan membatasi kemampuan dan karunia orang lain tanpa alasan –
         2 Timotius 1:6.

   4. Menjaga Dari Kemunduran Rohani
      Ibrani 10:38 – Seorang pemimpin dapat melihat keadaan rohani pengikutnya
      yang sedang mengalami kemunduran rohani. Kemunduran rohani diakibatkan
      pengaruh-pengaruh dunia, iblis, dan kebiasaan-kebiasaan buruk, kedagingan
      yaitu kecenderungan untuk terus berbuat dosa.

      Ciri-ciri orang yang sedang dalam kemunduran rohani:
      a. Tidak bersemangat dalam beribadah – 2 Tawarikh 28:24-25; Zefanya 2:1-3.
      b. Tidak ada waktu untuk Tuhan – Lukas 14:15-20.
      c. Tidak tertarik pada hal-hal rohani – Hosea 11:1-4.
      d. Tidak dari hati dalam beribadah – Maitus 15:8-9.

      Pemimpin dapat melayani dengan menyingkirkan penghalang yang membuat
      kemunduran rohani. Pemimpin dapat menuntun pengikutnya untuk menemukan
      kebebasan dalam Kristus dan bertumbuh di dalam persekutuan yang intim
      dengan Kristus.

Berkat Bagi Pemimpin Yang Diurapi Dan Yang Berdampak Pada Pelayanan
1 Korintus 15:58 – “Jerih payah melayani Tuhan tidak sia-sia” karena Allah memberi upah dengan berkelimpahan:

A. Dihormati Allah Bapa
   Yohanes 12:26 – Janji yang kekal bagi orang yang melayani Tuhan adalah
   dihormati oleh Bapa. Allah berkenan. 'Dihormati’ ditulis bahasa Yunani
   timesei τιμήσει adalah dihormati, dihargai, bernilai, mendapat hadiah,
   memiliki harga, ganjaran, hadiah, upah, pahala, menguntungkan. Berkat
   Allah diberikan kepada pemimpin yang diurapi dan yang berdampak pada
   pelayanan. Allah menghormati, menghargai dan memberi hadiah, pahala serta
   keuntungan. Tuhan memberkati semua kebutuhan pelayanan Gereja Tuhan.
   Tuhan memberkati fasilitas-fasilitas pelayanan.

B. Dibedakan
   Yesaya 65:13-14 – Janji yang kekal bagi orang yang melayani Tuhan adalah
   Allah membuat perbedaan antara orang yang melayani dan orang yang
   tidak melayani Tuhan.

   Diberi makan sementara yang lain kelaparan
   Diberi minum sementara yang lain haus
   Diberi sukacita sementara yang lain mendapat malu
   Diberi sorak-sorai sementara yang lain mengerang dan sedih.

C. Ditambahkan Bilangan Jiwa-jiwa Baru
   Yohanes 4:39 – dampak pelayanan dari pemimpin yang diurapi adalah dapat menarik
   orang-orang kepada Yesus Kristus.

   Kisah Para Rasul 2:47; 5:14; 6:7; 11:21; 16:15 – Gereja bertumbuh dibuktikan
   dengan pertambahan jiwa-jiwa baru, jumlah petobat-petobat baru bertambah.

   1 Korintus 1:7 – mengembangkan karunia-karunia yang Allah beri untuk membawa
   gereja bertumbuh dan berkembang menuju kesempurnaan.

Pemimpin yang diurapi akan bergerak maju ke arah Pertumbuhan Gereja Lokal dan Gereja Universal. (Disampaikan oleh Pdt. Rachel Supeno, MTh.)

INFO KESEHATAN

DAGING PEMICU KANKER PAYUDARA ?

Daging merah memang merupakan sumber protein dan zat besi yang baik, namun banyak riset juga menunjukkan sering mengasup makanan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan beberapa penyakit lainnya. Sebuah studi baru bahkan menunjukkan terjadinya peningkatan risiko kanker payudara.
Studi tersebut melakukan analisis terhadap hampir 89.000 orang wanita selama 20 tahun. Menurut peneliti, wanita yang makan daging merah paling banyak memiliki risiko penyakit jantung 25 persen lebih tinggi daripada wanita yang makan daging merah paling sedikit.

Di sisi lain, studi juga menemukan, mengganti sajian daging merah dengan kombinasi ikan, kacang-kacangan, dan daging ayam dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 14 persen.

Peneliti studi Maryam Farvid mengatakan, mengurangi daging olahan, membatasi konsumsi daging merah, dan mengganti daging merah dengan kombinasi daging ayam, kacang-kacangan, dan ikan sebagai sumber protein sepertinya bermanfaat untuk pencegahan kanker payudara.

Dibandingkan dengan wanita yang makan satu porsi daging merah per minggu, wanita yang makan 1,5 porsi per hari memiliki risiko kanker payudara 22 persen lebih tinggi. Setiap penambahan satu porsi daging merah per hari akan meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 13 persen.

Berdasarkan hasil studi, peneliti menemukan, konsumsi lebih banyak daging ayam akan mengurangi risiko tersebut. Mengganti satu sajian daging ayam untuk daging merah setiap harinya akan mengurangi risiko 17 persen secara keseluruhan, dan 24 persen untuk wanita yang sudah menopause.

Selain itu, mengurangi konsumsi daging merah tidak hanya menekan risiko kanker payudara, tetapi juga risiko penyakit lainnya, seperti penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, dan jenis-jenis kanker lainnya.Kendati demikian, studi yang dipublikasi dalam British Medical Journal tersebut belum dapat menjelaskan alasan biologis kenapa daging merah dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Diperkirakan, penyebabnya adalah produk yang terbentuk dari proses pemasakan daging merah. Hormon pertumbuhan yang disuntikkan pada hewan ternak juga bisa jadi penyebabnya.(KompasHealth)



AIR MENGALIR ADALAH PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR


Saat mengalami luka bakar, orang seringkali panik dan buru-buru mencari pertolongan pertama berupa pasta gigi atau es batu. Padahal dokter justru menganjurkan penggunaan air mengalir selama sekitar 20 menit.
"Langkah pertama yang paling benar saat menangani luka bakar adalah dengan mendinginkan luka menggunakan air mengalir bersuhu ruang," ujar dr R. Aditya Wardhana, SpBP-RE(K), MARS, Ketua Unit Luka Bakar RSCM.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam media workshop 'Mendobrak Mitos: Perawatan Luka Bakar yang Tepat', yang diselenggarakan di RSCM Kencana, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).

Suhu air yang digunakan juga harus diperhatikan dan tak sembarangan. dr Aditya menyebutkan suhu air ideal yang digunakan sebaiknya sekitar 15 derajat Celcius.

Penggunaan air ini menurut dr Aditya memanfaatkan hukum fisika di mana panas yang ada di luka akan 'dipindahkan' keluar melalui air. Meskipun demikian, dianjurkan tidak menggunakan air bersuhu dingin atau es batu. Mengapa?

Jika suhu air yang digunakan terlalu dingin, yang terjadi bukannya proses pemulihan tapi justru membuat luka bakar menjadi semakin dalam.

"Alirkan dengan air dingin mengalir bersuhu sekitar 15 derajat Celcius. Dilarang mengoleskan minyak, pasta gigi, mentega, atau kecap pada bagian yang terluka," imbuh dr Aditya.

Pertolongan pertama ini disebutkan juga oleh dr Aditya akan lebih efektif jika dilakukan maksimal 1 jam setelah paparan panas ekstrem. Setelah diberikan paparan air mengalir, segera cek ke dokter dan jangan sembarangan memberi obat pada luka.

"Penggunaan krim yang sembarangan bisa membuat lengket. Luka apapun prinsipnya kan bersih. Kalau lengket agak susah membersihkannya, nanti malah makin nyeri," pesan dr Aditya.(Detikhealth)



MINUM COKLAT MENURUNKAN RESIKO CEPAT LUPA

Selain rasanya yang lezat, cokelat memang banyak digemari karena kandungan di dalamnya dapat memperbaiki mood. Khasiat terbaru dari cokelat bahkan menyebutkan bisa membantu meningkatkan memori di otak.
Peningkatan kemampuan memori tersebut terjadi karena lancarnya sirkulasi darah ke bagian otak yang bertugas dalam daya ingat. Penelitian juga menemukan bahwa kandungan dalam cokelat bisa membalikkan penurunan memori karena penuaan.

Adalah antioksidan dalam cokelat yang disebut dengan flavanol yang menjadi kunci dalam manfaat tersebut.

Peneliti menguji apakah flavanol coklat akan meningkatkan fungsi otak dan kinerja kognitif pada 37 orang berusia 50-69 tahun yang menjadi responden. Mereka diberi kakao dosis tinggi maupun rendah selama tiga bulan.

Hasilnya, ditemukan peningkatan fungsi memori pada responden yang mendapatkan kakao dosis tinggi.

"Penelitian kecil ini menunjukkan antioksidan yang ditemukan dalam cokelat dapat meningkatkan kinerja kognitif dengan meningkatkan aliran darah ke daerah tertentu dari otak yang terkena pengaruh penuaan," kata Dr.Clare walton, peneliti dari Alzheimer's Society.

Meski begitu, memang belum terbukti jika flavanol dalam cokelat ini juga akan menurunkan risiko demensia atau kepikunan. (Kompas Health)



DEHIDRASI RINGAN SEBABKAN SULIT BERKONSENTRASI

Dehidrasi atau kondisi tubuh kekurangan cairan ternyata dialami oleh banyak orang di Indonesia. Sebuah survei yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanudin, dan Universitas Airlangga menemukan, 41,6 persen atau hampir separuh dari responden mengalami dehidrasi ringan.
Menurut survei yang dilakukan di tahun 2010 itu, kondisi ini paling banyak ditemukan pada remaja yaitu sebanyak 49,5 persen, menyusul kemudian orang dewasa yaitu sebanyak 42,5 persen. Faktor terjadinya dehidrasi ringan ini adalah ketidaktahuan dan kesulitan akses secara fisik dan ekonomi dalam memperoleh air minum.

Dokter spesialis gizi klinik Saptawati Bardosono mengatakan, ketidaktahuan akan keharusan untuk minum membuat kebanyakan orang mengalami dehidrasi ringan. Padahal dampak dehidrasi ringan juga bisa membahayakan.

"Dampak jangka pendek antara lain penurunan fungsi kognitif sehingga sulit berkonsentrasi dan berpikir. Selain itu ada pula gangguan emosi seperti mudah marah, secara fisik juga gampang lelah," tutur Saptawati acara temu media bertajuk "Tingkatkan Kesadaran Minum Air Putih dengan Mengenali Gejala dan Dampak Dehidrasi Ringan" pada Jumat (23/5/2014).

Bahkan, imbuhnya, dehidrasi ringan yang terjadi dalam jangka panjang bisa berisiko infeksi saluran kemih hingga kerusakan ginjal kronis. Ini karena kurangnya aktivitas berkemih.

Karena kurang berkemih, ginjal menyaring kembali urine yang seharusnya dikeluarkan. Jika terjadi terus menerus, kondisi ini memicu pembentukan batu ginjal karena penumpukan protein. Lama-lama, kondisi ini juga akan merusak fungsi ginjal.

Dehidrasi ringan, jelas dia, didefinisikan sebagai berkurangnya cairan tubuh hingga 1,5 persen berat badan untuk pria, dan 1,2 persen untuk wanita. Batas pengurangan cairan tubuh yang masih masuk dalam kategori dehidrasi ringan adalah hingga 5 persen pengurangan berat badan. Lebih dari itu sudah dikategorikan sebagai dehidrasi sedang.

Ia menjelaskan, dehidrasi ringan terjadi karena keluarnya cairan dalam tubuh tidak sepadan dengan cairan yang masuk. Pasalnya cairan bisa keluar dari tubuh melalui banyak cara, misalnya berkeringat, buang air kecil, hingga dari mulut dengan cara berbicara.(KompasHealth)

RENUNGAN HARIAN

   
Petunjuk Penggunaan Renungan :

  1. Berdoalah sebelum mulai membaca Firman Tuhan dan persekutuan pribadi dengan Tuhan supaya Roh Kudus menerangi hati dan pikiran kita.
  2. Bacalah ayat-ayat Firman Tuhan yang disarankan sebelum membaca ulasan Firman Tuhan.
  3. Renungkan bacaan dan ulasan Firman Tuhan yang telah dibaca, kemudian segera refleksikan dalam kehidupan pribadi Saudara.
  4. Mintalah pertolongan Roh Kudus supaya memberi kesanggupan kepada Saudara untuk melakukan Firman Tuhan dan keputusan Saudara hari ini.
  5. Berdoalah dan mengucap syukurlah atas berkat dari Renungan Firman Tuhan yang telah Saudara dapatkan.


MERUBAH SIFAT DUNIAWI

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma  12:2

Pernahkah Anda melihat Koala? Koala adalah binatang khas Australia. Lucu dan cukup jinak. Tetapi Koala justru dikenal sebagai binatang termalas di dunia. Bayangkan dalam sehari ia bisa tidur 22 jam. Itu artinya ia hanya beraktivitas sehari 2 jam saja! Kalaupun ia mau makan, ia hanya mencari makanan yang dapat dijumpai di dekatnya saja. Alias ia hanya perlu menggeser sedikit saja tubuhnya. Dapatkah sifat pemalas Koala berubah? Tentu saja tidak. Sebab binatang hanya bertindak berdasarkan naluri atau insting. Naluri adalah suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun (filogenetik).
Berbeda dengan manusia. Kita bertindak tidak hanya berdasarkan naluri saja tetapi juga pemahaman. Bila manusia diberi pemahaman dan ia mengerti, maka pasti ia berubah. Misalnya: melihat seringnya terjadi kecelakaan di kilometer 90 hingga 100 pada tol Cipularang, maka bila melintasi kilometer tersebut pasti kita mengurangi kecepatan kendaraan. Secara sederhana inilah yang disebut dengan pembaharuan budi.
Allah mau agar kita meninggalkan sifat-sifat duniawi kita atau dalam bahasa Alkitab keinginan daging. Sebab sifat duniawi itu akan mendatangkan maut. Tentu kita semua sudah paham dan ingin tinggalkan sifat duniawi, tetapi seringkali kita kalah terhadap keinginan daging. Maka sebaiknyalah pada pembaharuan budi ditambahkan disiplin. Dengan berdisiplin melatih diri melakukan kebenaran kelak akan dihasilkan sebuah perubahan karakter yang permanen. Soal gagal sekali, dua kali atau bahkan beberapa kali, itu bukan masalah. Asal bangkit lagi dan terus berusaha lakukan yang benar. Inilah yang dikehendaki Allah.
Kita bukanlah Koala yang tidak mungkin bisa berubah. Kita adalah manusia yang dilengkapi Allah dengan akal budi. Setelah tahu kebenaran, berubahlah dimulai dari pembaharuan budi dengan berdisiplin mengerjakan kebenaran setiap saat.

Doa: Tuhan Yesus, oleh kekuatan Roh-Mu aku akan berdisiplin melakukan kebenaran sampai aku berubah menjadi seperti Engkau. Amin.


ERA SENTUH

Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Mazmur  62:2

Akhir zaman ini ditandai dengan dimulainya era teknologi layar sentuh (touch screen). Keberadaan perangkat multi sentuh ini menandai bahwa di masa yang akan datang manusia tidak lagi membutuhkan papan ketik. Dengan GPS (global positioning system) orang Inggris bisa mencari anjing mereka yang hilang dengan mudah karena chip yang ditanam di bawah kulit anjing piaraannya. Begitu pula dengan cabang iptek lainnya, di mana manusia menciptakan bubuk ajaib yang menghebohkan dunia dan sempat ditayangkan dalam Oprah Winfrey Show. Bubuk yang ada bawaan DNA manusia, memungkinkan orang bisa membuat saluran kemih baru yang rusak karena cacat bawaan sejak lahir atau menumbuhkan jaringan tubuh lainnya karena luka parah akibat tembakan atau kecelakaan fatal. Bahkan upaya para ahli biotech untuk menciptakan cairan pengganti darah sehingga tidak lagi membutuhkan donor darah, khususnya bagi tentara Amerika yang terluka di medan perang.
Belum lama ini para ahli ortopedi Jepang menciptakan alat jejak sensor saraf portable sehingga para lansia dan mereka yang cacat atau lumpuh akibat kecelakaan dan penyakit saraf akut bisa berjalan dan beraktifitas seperti sedia kala. Model alat ini lebih praktis dan ekonomis karena tidak memerlukan proses pembedahan dibandingkan dengan penemuan di Amerika yang membenamkan alat ini dalam tubuh manusia. Inovasi perangkat keras dan lunak membuat sistem dunia menuju pada pemusatan satu kendali (globalisasi).
Masa ini adalah masa keemasan umat manusia sejak peristiwa salib Yesus dan merupakan era digital yang sudah dilihat Nabi Daniel ribuan tahun lalu (Dan.12:4). Namun demikian manusia tidak akan pernah mendapat ketenangan karena fenomena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alkitab menulis, Daud mendapat ketenangan saat dekat dengan Allah, dan orang yang melekat dengan Dia akan bersatu dengan Allah dalam iman dan tindakan. Sehingga di kala masa kesesakan dia akan tahu ke mana kakinya melangkah. Dunia boleh berubah ke arah digitalisasi era sentuh, tapi jika kita tidak bisa menyentuh hati Allah dengan doa dan penyembahan kita, apalah artinya ibadah kita selama ini? Jika tinggal di dalam Dia, maka tidak ada satupun yang bisa memisahkan kita dari Kasih Allah (Rom.8:35,39). Mari pergunakanlah waktu ini untuk bersatu dengan Allah. Maz. 145:18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.


MENGENAL HATI BAPA

“..Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.” Lukas  15:20

“Saya tidak pantas ke gereja, bahkan tidak pantas berdoa. Dosa-dosa saya sudah terlalu berat..semua sudah terlambat..” kata seseorang pada suatu kali. Ia merasa sudah terlalu compang camping dan tidak layak untuk bisa menerima anugerah keselamatan dan kasih Allah sama sekali. Saya mengingatkannya agar tidak berpikir seperti itu. Ia harus berhati-hati karena dalam pola pemikiran seperti itu iblis akan berpesta pora membuatnya terus tertuduh semakin parah. Itu adalah salah satu kesukaan iblis dalam menjatuhkan kita sekaligus menjauhkan kita dari Tuhan. Orang ini hanyalah satu dari sekian banyak yang sudah pernah saya temukan, yang berpikir sama seperti itu. Ada banyak orang yang menganggap Tuhan sebagai Sosok yang kejam, yang tidak akan segan-segan menghukum kita habis-habisan. Dalam hal tertentu Tuhan memang akan menghukum manusia yang tidak juga bertobat hingga kesempatannya habis. Tapi apakah Tuhan senang dengan itu? Apakah Dia tertawa melihat kita disiksa di dalam api belerang neraka? Sama sekali tidak. Tuhan akan sangat sedih jika itu yang terjadi. HatiNya akan menangis perih. Dia sudah merelakan Yesus untuk turun ke dunia menyelamatkan kita, dan jika kita masih saja berakhir di ujung yang seburuk itu, maka semua pengorbanan Tuhan akan menjadi sia-sia. Hati Bapa adalah hati yang lembut yang mengasihi kita dengan begitu besarnya. Kita yang berlumur dosa seringkali merasa diri kita compang camping, jijik dan kotor, bagaikan gelandangan yang merasa tidak layak masuk ke dalam sebuah restoran mewah. Pernahkan anda melihat gelandangan yang diusir keluar agar para tamu yang makan tidak terganggu di dalam? Itu pemandangan yang biasa kita lihat jika kita masuk ke dalam tempat mewah. Tendensi kebanyakan manusia adalah cenderung menghakimi sesamanya. Betapa mudahnya melihat dosa pada diri orang lain sementara untuk menyadari dosa sendiri sulitnya bukan main. Bahkan Yesus pun pernah menegur sikap seperti ini. “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Matius 7:3). Di sisi lain, kita sering merasa terlalu buruk dan tidak layak sama sekali untuk menerima anugerah kasih Tuhan yang luar biasa besarnya itu. Tapi apakah reaksi Allah sama seperti reaksi sebagian orang-orang tersebut? Apakah Tuhan memilih untuk menjauhi kita? Tidak, sama sekali tidak. Justru sebaliknya, Tuhan memilih untuk mendekati kita, bahkan berlari untuk merangkul dan mencium kita. Dari mana saya bisa yakin seperti itu? Kita bisa melihatnya dengan jelas tertulis di dalam Alkitab, yaitu lewat kisah anak yang hilang (Lukas 15:11-32). Kita sudah tahu bagaimana sikap si anak durhaka itu yang sungguh keterlaluan. Ia meminta hak warisannya selagi ayahnya masih hidup lalu hidup berfoya-foya. Ia memilih meninggalkan ayahnya dan mengejar segala kenikmatan yang ditawarkan dunia. Apa yang terjadi kemudian adalah kehancuran. Dan ia pun menyesal dan memutuskan kembali kepada bapanya, apapun resiko yang harus ia hadapi. Itu ringkasan awal dari perumpamaan yang sangat terkenal ini. Tapi apa yang ingin saya sampaikan hari ini adalah dari sisi sang bapa. Apa yang terjadi selama si anak itu pergi meninggalkan dirinya? Apa yang ia lakukan dan bagaimana reaksinya ketika melihat anaknya kembali? “..Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.” (Lukas 15:20). Mari kita lihat baik-baik ayat ini. “Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya.” itu bagian pertama. Jika sang ayah sudah melihat si anak ketika ia masih jauh, tentu itu artinya ia terus menanti dengan memandang jauh ke depan. Saya membayangkan sosok sang bapa yang sedih hatinya terus menanti di depan jendela, melihat sejauh matanya bisa memandang, berharap pada suatu ketika sosok anaknya akan muncul jauh di ujung sana. Jika ia tidak menanti secara khusus seperti itu, tentu ia tidak akan melihat anaknya sejak masih jauh. Penantian yang sudah ia lakukan justru ketika anaknya belum bertobat, bahkan melewati hari-hari yang panjang dengan penantian itu ketika si anak masih terus berlumur dosa. Bapa itu dengan penuh harap merindukan kepulangannya. Ia tidak membenci anaknya, ia penuh pengampunan. Saya yakin anaknya selalu berada dalam pikiran dan hatinya, dan ia terus mengasihi anaknya meski perbuatan si anak sungguh memilukan hatinya. Jika anda tengah menanti sesuatu yang anda tidak tahu kapan datangnya, apa perasaan anda ketika apa yang anda tunggu itu akhirnya hadir? Bersukacita? Excited? Melonjak kegirangan? Bergegas lari menyongsongnya? Itulah yang dilakukan Tuhan pula. “lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.” Lihatlah bagaimana besarnya sukacita Tuhan. Bukannya menolak kedatangan anaknya yang sudah begitu berdosa, bukannya mengusir atau memusuhi, memberi hukuman dan sebagainya, tetapi dikatakan berlari mendapatkan sang anak, lalu langsung merangkul dan mencium. Dia tidak menanti dengan berdiam di tempat, tetapi langsung berlari mendapatkan anak yang hilang. Seperti itulah bentuk hati Bapa. KasihNya yang begitu besar mendorongNya untuk berlari ke arah sang anak, langsung memeluk dan mencium, bukan memukul, menampar atau menghukum. Bukan menghapuskan hak sebagai anak, mengusir, tetapi menerima kembali dengan penuh sukacita. Hanya memeluk dan mencium? Tidak. “Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.” (ay 22-23). Sebuah pesta besar pun segera Dia siapkan menyambut kembalinya kita. Apapun dosa yang pernah kita lakukan, seberapa besarpun itu, Tuhan akan menyambut kita seperti ini, tepat seperti bapa yang menyambut anaknya yang hilang dalam perumpamaan ini. Bentuk hati seperti itulah yang dimiliki Tuhan terhadap setiap orang yang terhilang. Itulah bentuk hatinya selagi kita masih bergelimang kesesatan dalam dunia ini. Dia tidak pernah ingin kita terus tersesat. Dia tetap mengasihi kita semua bahkan ketika kita masih terus berlumuran dosa. Satu bukti nyata betapa besarnya kasih Allah terhadap kita orang berdosa ini adalah dengan hadirnya Yesus agar kita semua tidak binasa melainkan layak untuk beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16). Tuhan membenci dosa, tapi Dia tidak membenci orang berdosa. Dia terus berharap agar setiap orang yang tersesat bisa kembali ke jalanNya. Dia rindu melihat kita semua berbalik dari jalan-jalan yang salah untuk kembali kepangkuanNya.Dia rindu untuk menyambut kepulangan kita. Dalam Mazmur Daud pun hal ini dengan jelas dinyatakan. “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.” (Mazmur 103:13). Hati Bapa yang penuh kasih dan penuh pengampunan seperti inilah yang mewarnai sikap Tuhan kepada kita semua. Bukankah ini luar biasa? Tuhan mengatakan bahwa Dia siap untuk membuang dosa kita sejauh timur dari barat (ay 12), melemparkannya jauh ke dalam tubir laut (Mikha 7:9), tidak lagi mengingat-ingat dosa kita (Yesaya 43:25) bahkan dikatakan siap untuk dibenarkan oleh Allah melalui Kristus. (2 Korintus 5:21). Bukan sekedar dipulihkan, diampuni, tapi malah dibenarkan. Hati Bapa adalah hati yang penuh belas kasih. Dia merindukan kita yang terlanjur hilang, dan berharap kita akan kembali kepadaNya. Itulah yang akan menyukacitakan hatiNya lebih dari apapun. Tidak ada kata terlambat untuk bertobat selagi kesempatan untuk itu masih ada. Hati Bapa adalah hati yang penuh belas kasih dan akan segera merangkul menyambut kita. sebuah pertobatan pribadi yang sungguh-sungguh akan disambut Allah dengan penuh sukacita bersama seisi surga. Disamping itu, ingat pula bahwa ada banyak orang yang sangat membutuhkan Bapa yang penuh kasih. Jangan sampai kita mengabaikan mereka. Alangkah bahagianya jika lebih banyak lagi orang yang akhirnya menemukan jalan menuju Bapa, disambut dengan berlari dan rangkulan penuh sukacita olehNya sendiri, dimana malaikat dan seisi Surga pun akan turut menyambut dengan bersorak sorai. Dan kita bisa berperan di dalamnya untuk mengantarkan mereka pulang menuju sambutan meriah dari Surga. Jangan berpikir bahwa anda sudah terlambat untuk bertobat, dan jangan abaikan mereka yang masih hilang. Ketahuilah seperti apa isi hati Bapa dan rasakan bersama-sama kehangatan sambutanNya yang begitu lembut dan penuh kasih. Tuhan berlari menyambut kepulangan anak-anakNya dengan rangkulan, ciuman dan pesta besar.


MASUK LUBANG

“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” Yesaya  59:1-2

Jika anda selalu melalui jalan yang sama setiap hari berkali-kali, anda tentu sudah hafal dengan situasi jalan tersebut. Secara normal anda pasti sudah mengetahui medan atau kondisinya. Kemana harus menghindar jika ada lubang misalnya, itu sudah secara insting anda lakukan tanpa harus dipikir lagi. Seorang teman saya baru saja bercerita bahwa ia harus mengeluarkan biaya yang cukup besar karena harus memperbaiki kaki-kaki mobilnya yang rusak akibat terbanting di lubang. Ia bercerita bahwa itu terjadi pada waktu hujan lebat. Karet wiper mobilnya tidak berfungsi baik karena sudah tua. Ia mengira bahwa itu tidak terlalu masalah karena toh ia hafal jalan menuju rumahnya dari kantor. Ternyata perkiraannya tidak sepenuhnya benar. Dalam kecepatan mobil yang cukup laju ia terperosok ke dalam lubang yang membesar akibat gerusan air hujan. Akibatnya mobilnya pun mengalami kerusakan di bagian bawahnya. Gangguan air hujan yang membasahi kaca mobil membuatnya tidak bisa melihat dengan baik, dan akibatnya ia pun harus tertimpa masalah. Seperti itu pula hidup kita. Lewat ilustrasi ini kita diingatkan tentang apa yang bisa terjadi jika pandangan kita terhalang sesuatu dalam melangkah. Banyak orang yang kecewa kepada Tuhan karena menganggap Tuhan tidak mendengar doa mereka atau tidak menjawab permintaan mereka di saat mereka sedang tertimpa masalah. Memang terkadang masalah waktu kita dengan waktunya Tuhan itu berbeda. Firman Tuhan berkata “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:9). Jarak yang terbentang antara bumi dan langit menunjukkan keterbatasan kita dalam mengetahui rencana Tuhan dalam hidup kita. Waktu yang kita anggap terbaik belum tentu yang terbaik di mata Tuhan. Sementara kita harus sadar bahwa Tuhanlah yang tentu paling tahu mengenai apa yang terbaik bagi manusia ciptaanNya. Dan apa yang dibuat Tuhan itu adalah segala sesuatu yang indah pada waktunya seperti yang tertulis dalam Pengkotbah 3:11. Itu benar. Tetapi ada satu hal yang juga harus kita waspadai, dan kita pastikan tidak sedang berkuasa atas diri kita. Itu adalah DOSA. Dosa yang terus ada dalam diri kita sesungguhnya bisa membuat hubungan kita terhalang dengan Tuhan. Dan jika itu terjadi maka kita bisa terbentur pada banyak masalah, karena dosa menghalangi atau menyekat sambungan antara kita dengan Tuhan. Kita harus memastikan benar bahwa tidak ada kejahatan dalam diri kita, tidak ada dosa yang kita sembunyikan lagi dalam diri kita. Dosa itu bisa merintangi hubungan antara kita dengan Tuhan, sehingga Dia tidak mendengar dan menjawab doa-doa kita. Dalam kitab Yesaya itu jelas tertulis. “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.“ (Yesaya 59:1-2). Tuhan tidak pernah terlalu sibuk atau tidak mampu menyelamatkan kita. Dia tidak pernah tidak peduli atau tuli. Tetapi sesungguhnya jurang pemisah yang memutus hubungan kita bisa timbul dari kejahatan atau dosa-dosa yang masih belum kita bereskan. Jangan pernah berpikir bahwa kita bisa menyembunyikan dosa-dosa kita, karena biar serapi apapun kita menyimpannya, Tuhan akan selalu mengetahuinya dan hal tersebut bisa menjadi penghalang bagi kita untuk menerima berkat dan keselamatan dari Tuhan. Salomo berkata: “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan Tuhan, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.” (Amsal 28:13-14).Oleh karena itu kita harus segera membereskan dosa-dosa kita, mengakuinya dan bertobat sungguh-sungguh, lalu bertekad tidak mengulanginya lagi. Tuhan Yesus mengingatkan hal yang sama pula. Mari kita lihat Yohanes 5 mengenai kisah Yesus ketika mengunjungi kolam yang disebut Betesda dan menyembuhkan orang yang sudah tiga puluh delapan tahun menderita penyakit. Setelah orang itu disembuhkan, Yesus berpesan padanya: “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” (Yohanes 5:14). Dosa seperti apapun, baik besar atau kecil haruslah segera diselesaikan, diakui sehingga tidak menjadi penghalang antara kita dengan Tuhan. Seperti halnya kejadian mobil terjerumus ke dalam lubang yang dialami oleh teman saya hari ini, dosa yang ada dalam diri kita bisa menghalangi pandangan kita, sehingga kita menjadi sulit melihat sesuai firman Tuhan dan akhirnya menjadi celaka. Ia sudah mengetahui betul kondisi jalan menuju rumah, tetapi ketika pandangannya terhalang maka ia pun mengalami musibah. Seperti itu pula kita, yang mungkin sudah mengenal Tuhan, mengenal pribadiNya, namun dosa bisa menghalangi dan menjauhkan kita dariNya dan akhirnya mencelakakan kita. Jangan beri toleransi pada dosa sekecil apapun, karena baik besar atau kecil tetaplah dosa yang bisa menjadi penghalang. Dalam Galatia dikatakan: “Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.” (Galatia 5:9). Karena itu, ingatlah selalu pesan Yesus: “Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.”(Matius 12:35) Singkirkan segera dosa-dosa yang menghalangi kita dengan Tuhan, sehingga kita jangan sampai terjerumus masuk lubang melainkan bisa selamat dalam perjalanan hidup kita. Keterbukaan dalam pertobatan adalah awal pemulihan

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda